Kediri (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Kediri Masykuri mengungkapkan operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akan dibuka secara resmi mulai 2 Januari 2019, untuk melayani masyarakat terutama kabupaten bagian selatan.
"Kami layani mulai 2 Januari 2019 sudah aktif. Nanti saya dengan Dandim, Kajari Kediri akan menjadi pasien pertama untuk `general check up`. Kami coba apakah sama dengan `check up` dengan rumah sakit lainnya," kata Masykuri saat acara pembukaan dan pelayanan di rumah sakit itu, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis.
Ia juga mengatakan "general check up" itu juga dilakukan untuk mengetahui dengan pasti apakah alat yang ada di rumah sakit bisa berfungsi dengan baik atau tidak. Namun, di rumah sakit itu juga akan lebih dikembangkan dengan alat lainnya guna melengkapi fasilitas di rumah sakit.
Sementara itu, Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri Eko Hariadi mengatakan di rumah sakit ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas utama yakni bedah umum, spesialis anak, spesialis kandungan serta penyakit dalam. Warga akan dilayani oleh 285 orang tenaga dari berbagai macam profesi, baik dokter umum, dokter spesialis, perawat, fisioterapi, laboratorium hingga pemulasaraan jenazah.
Ia juga menyebut, perjuangan untuk operasional rumah sakit ini cukup panjang, mulai dari izin pembangunan, sarana prasarana, tata kelola, hingga sumber daya manusia. Rumah sakit juga diajukan sebagai badan layanan umum daerah (BLUD), sehingga untuk tata kelola keuangan bisa fleksiblitas.
Walaupun rumah sakit ini masih kategori C, pelayanan semaksimal mungkin dilakukan dengan terbaik, termasuk memanfaatkan aplikasi pendaftaran. Dengan itu, calon pasien bisa daftar lewat program dalam jaringan, sehingga tidak terlalu lama menunggu antrean.
"Kami pakai aplikasi antre secara daring (dalam jaringan), tujuannya agar tidak terlalu lama menunggu di rumah sakit. Karena biasanya pasien yang lama mengambil daftar rekam medisnya. Jadi, dengan daftar daring pasien bisa menyiapkan ketika daftar," kata Eko.
Sebelumnya, RSUD SLG Kabupaten Kediri itu telah diresmikan pada Agustus 2018. Pembangunan rumah sakit di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem ini dimulai sejak 2016 hingga 2017 dengan anggaran sekitar Rp234 miliar, dengan menempati lahan seluas 70.238 meter persegi dan luas bangunan 22.469 meter persegi.
Pendirian rumah sakit ini dilakukan dengan bertujuan agar pelayanan kesehatan bisa lebih terjangkau. Warga di kabupaten bagian selatan seperti Kecamatan Ngadiluwih, Kras maupun yang di barat Sungai Brantas seperti Kecamatan Tarokan, bisa mendapatkan akses kesehatan lebih dekat.
Dengan itu, kini di Kabupaten Kediri mempunyai dua rumah sakit, yakni RSUD Pare, yang bisa menjangkau untuk warga kabupaten bagian utara misalnya Kecamatan Pare, Kepung dan sejumlah kecamatan lainnya serta RSUD SLG Kabupaten Kediri. (*)