Malang, (Antaranews Jatim) - Mobil urban listrik tim Universitas Muhammadiyah Malang yang berkompetisi di ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 di Universitas Padang pada 27 November-1 Desember 2018, menyabet juara pertama sekaligus memecahkan rekor Asia, bahkan dunia.
Pembina Tim Mekatronik UMM Mohammad Jufri di Malang, Senin, mengatakan, perolehan nilai mobil urban Genetro Suryo U.E.V 06 yang mencapai 335,09 km/KWH ini memecahkan rekor Asia dan dunia.
"Informasi dari panitia, angka yang diraih oleh tim UMM ini memecahkan rekor Asia dan Dunia," kata Mohammad Jufri.
Nilai yang diraih tim UMM merupakan nilai terbaik dan menyisihkan tim dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya. Capaian ini merupakan kerja keras seluruh anggota tim.
Beberapa hal dilakukan untuk merancang mobil seefisien mungkin, di antaranya dengan meminimalisasi berat kendaraan agar lebih ringan.
"Angka tersebut diperoleh atas kerja keras tim dengan melakukan beberapa modifikasi pada mobil itu agar lebih efesien dan lebih ringan," kata dosen Program Studi Teknik Mesin ini.
Sementara itu, drive train di Mekatronic Team Afrianto mengaku mobil listrik UMM berhasil menjadi yang terjauh dengan efisiensi terbaik. "Kami sangat bersyukur target meraih yang terbaik dan membawa pulang gelar juara bisa terwujud," ucap Afrianto.
Selanjutnya, mobil listrik andalan UMM ini sedang dipersiapkan untuk berlaga pada Shell Eco Marathon Asia (SEMA) 2019 yang rencananya digelar pada bulan April di California, Amerika Serikat.
Sementara itu, Tim Srikandi dengan kendaraan Hrusangkali Evo 01 di kelas Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline yang juga berlaga di ajang KMHE 2018, mengaku cukup puas dengan perolehan sebagai pemenang pada kategori Desain Estetika Terbaik.
Pada ajang bergengsi yang diselenggarakan Kemenristekdikti ini, tim Mekatronic UMM mengandalkan kendaraan Genetro Suryo U.E.V 06 di kelas mobil listrik dan tim Srikandi dengan kendaraan Hrusangkali Evo 01 di kelas Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline.
Pada kontes 2018 ini, kedua tim menargetkan posisi tiga besar, sementara pada Shell Eco-Marathon di Singapura hanya bertengger di posisi empat besar.
Tahap pembuatan mobil yang dilombakan di Padang tersebut, dimulai dari merancang mobil dalam bentuk 3D, simulasi aero dinamik guna menghitung koefisien drag atau hambatan udara dan terakhir merakit satu persatu bahan menjadi kesatuan utuh berbentuk mobil.
KMHE adalah event yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti dalam skala nasional, tiap tahunnya memperlombakan mobil kreasi mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan tinggi. (*)