Tulungagung (Antaranews Jatim) - Aparat Kepolisian Resort Tulungagung, Jawa Timur tengah memburu pelaku pembacokan bos Kafe "KL" yang diduga dilakukan dua orang pria dewasa pada Kamis dini hari.
"Kami sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk korban untuk menindaklanjuti kasus ini," kata Kanit Reskrim Polsek Ngunut Iptu Heri Purwanto di Tulungagung, Kamis.
Kendati belum ada satupun yang tertangkap hingga berita ini diturunkan, Iptu Heri mengkonfirmasi pelaku sudah teridentifikasi.
Saat ini perburuan dilakukan oleh unit reskrim dengan menyasar rumah maupun tempat yang diduga menjadi persembunyian pelaku.
"Nama-namanya sudah kami kantongi. Akan segera kami tangkap," katanya.
Dijelaskan, insiden penganiayaan terjadi di Kafe KL saat dini hari. Saat itu, pemilik kafe bernama Suyatno (50) masih tidur di kamar kafe yang berlokasi di Desa Balesono Kecamatan Ngunut ketika seseorang mengetok pintu dengan keras.
"Saya terbangun dan membuka pintu. Tapi tiba-tiba pelaku membacokkan parang ke arah kepala saya," tutur Suyatno.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB.
Suyatno sempat berusaha memberikan perlawanan. Ia mencoba merangkul pelaku yang membacok kepalanya dengan parang.
Namun pelaku lain menambah lukanya dengan menebaskan celurit dan mengenai leher belakangnya.
"Karena saat itu ada cukup ruang untuk melarikan diri, saya langsung berlari," katanya.
Dengan kondisi kepala bersimbah darah, Suyatno berlari minta pertolongan ke warga setempat.
Namun karena kondisi masih pagi ia tidak mudah menemukan warga.
"Saya mengetok salah satu rumah warga, dan akhirnya dihantar naik sepeda motor ke rumah sakit," katanya.
Suyatno mengaku tidak begitu jelas mengenali dua orang tersebut.
Sebab saat itu ia tidak mengenakan kacamata. Namun ia mencurigai seseorang yang sebelumnya berkunjung ke kafenya.
Menurutnya, saat orang tersebut membayar ke kasir sekitar pukul 02.00 WIB ternyata ada kekurangan uang. Mereka juga berniat meninggalkan ponselnya sebagai jaminan.
"Saya sampaikan, kalau rumahnya masih di sekitar Ngunut tidak usah meninggalkan ponsel. Tetapi orang tersebut tetap meninggalkan ponselnya dan pergi," katanya.
Masih menurut Suyatno, setelah kafe ditutup ia pun melanjutkan tidurnya. Kemudian sekitar pukul 04.30 WIB itulah peristiwa pembacokan tersebut terjadi.
Suyatno menambahkan, kini ia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada polisi. (*)