Tulungagung (Antaranews Jatim) - Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Jawa Timur Sri Sajekti Sudjunadi mengimbau seluruh kader khususnya duduk di kursi legislatif untuk secara aktif menyuarakan ide-ide restorasi sekaligus menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah pusat maupun daerah.
"Gagasan besar NasDem untuk menjalankan fungsi restorasi memang harus terus disuarakan," kata Sri Sajekti, di Tulungagung, Jumat.
Pada forum semiformal bertema "Silaturahmi dengan Komunitas Wartawan" di Tulungagung itu, Sri Sajekti didampingi sejumlah pengurus DPW Partai NasDem Jatim dan DPD Partai NasDem Tulungagung itu mengakui bahwa mewujudkan gagasan restorasi secara utuh perlu proses panjang.
Penyebabnya, kata dia, perubahan sistem tidak cukup dilakukan Partai NasDem, tetapi harus bersama dan beriringan dengan komitmen partai-partai politik lain.
"Untuk bisa mendorong ke arah perubahan itu kita perlu wakil yang memadai (jumlahnya) di DPR/DPRD. Kalau sekarang, seperti di Tulungagung ini, kami untuk sekadar mengusung calon bupati saja butuh minimal 10 kursi. Ini kami masih satu kursi," katanya lagi.
Argumentasi itu diajukan Sri Sajekti demi menanggapi kritik awak media yang melihat gagasan restorasi NasDem masih sebatas jargon, belum ada bukti nyata.
"Setidaknya kami sudah menerapkan politik antimahar kepada seluruh kader yang maju dalam bursa pencalonan. Politik antimahar ini menjadi langkah nyata NasDem dalam mencegah politik biaya tinggi yang akan menjadi bibit perilaku korupsi saat berkuasa," ujarnya pula.
Oleh karena itu, lanjut Sri Sajekti, gagasan restorasi NasDem harus dipasarkan, didorong menjadi "sistem pasar" bersama anggota legislatif lain.
"Kita tahu semua, dalam struktur DPR/DPRD itu NasDem saat ini masih minoritas. Kami perlu memperkuatnya dengan menambah raihan kursi agar gagasan restorasi NasDem lebih bisa disuarakan di legislatif," katanya pula.
Secara nasional, Partai NasDem kini membidik target perolehan suara tiga besar dibanding tiga parpol lain.
Sementara di tingkat provinsi dan daerah, Sri Sajekti mengaku lebih realistis dengan menargetkan keterwakilan kursi di setiap daerah pemilihan.
"Jadi, kalau di Tulungagung ini ada lima daerah pemilihan, setidaknya NasDem dapat lima kursi," katanya.
Sri Sajekti sepakat bahwa legislator harus proaktif berkomunikasi dengan publik, baik secara langsung melalui mekanisme jaring aspirasi maupun melalui awak media.
Menurutnya, komunikasi melalui media menjadi jalan alternatif yang efektif untuk bersama-sama menjalankan fungsi kontrol terhadap eksekutif. (*)