Bojonegoro (Antaranews Jatim) - DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendukung program pemerintah daerah yang mengalokasikan anggaran untuk 75 desa masing-masing sebesar Rp100 juta pada APBD 2019, guna pengembangan agroindustri dan wisata desa.
"DPRD mendukung program pemkab yang alokasikan anggaran Rp100 juta per desa, karena akan mendukung pengembangan desa, khususnya di bidang agroindustri dan wisata desa," kata Sekretaris Komisi A DPRD Bojonegoro Donny Bayu Setiawan di Bojonegoro, Rabu.
Apalagi, menurut dia, pemkab sebelumnya pada 2016 sudah mengeluarkan surat edaran agar dana desa dimanfaatkan untuk modal awal BUMDes sebesar Rp100 juta/desa agar bisa melakukan berbagai kegiatan usaha.
"Alokasi anggaran Rp100 juta dari APBD 2019 itu untuk mendukung modal BUMDes, tapi khusus untuk pengembangan agroindustri dan wisata desa. Tidak boleh dimanfaatkan untuk program lainnya, misalnya untuk modal sebagai kontraktor," katanya.
Saat ini, kata Donny, Pemkab Bojonegoro masih melakukan verifikasi untuk memilih 75 desa yang layak memperoleh anggaran Rp100 juta per desa, dengan persyaratan yang sudah ditentukan.
"Program pengembangan agroindustri dan wisata desa ini merupakan janji Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah yang ingin meningkatkan perekonomian petani," tambahnya.
Donny yang juga Ketua Forum Pengurus Karang Taruna itu mengajak anggota karang taruna di daerahnya ikut terlibat dalam pelaksanaan pembangunan di desa untuk pengelolaan dana desa melalui BUMDes.
"Di berbagai kesempatan selalu kami tekankan agar anggota karang taruna ikut aktif dalam perencanaan pembangunan desa dengan ikut masuk terlibat dalam musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes)," ujarnya.
Sesuai peruntukannya, dana desa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, pemberdayaan perempuan dan pemuda melalui karang taruna.
"Anggota karang taruna jangan muncul kalau ada kegiatan perayaan Agustusan saja, tapi harus terlibat dalam perencanaan pembangunan desa," ucapnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bojonegoro Ibnoe Soeyothi menambahkan, alokasi dana desa yang sudah berjalan di berbagai desa dimanfaatkan untuk pengembangan objek wisata desa.
Salah satunya di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, untuk pengembangan objek wisata kebun belimbing, hingga bisa ditetapkan sebagai objek wisata buatan terbaik se-Jatim pada 2015.
Di desa lainnya, ada juga dana desa yang dimanfaatkan untuk pengembangan objek wisata, seperti di Desa Bendo, Kecamatan Kapas, untuk membangun berbagai fasilitas di lokasi embung yang menjadi objek wisata angin.
Lainnya di Desa Deling, Kecamatan Gondang, dana desa juga dimanfaatkan untuk pengembangan objek wisata alam Atas Angin.
"Kalau dana desa dimanfaatkan untuk pengembangan objek wisata, maka desa bisa memperoleh pemasukan," katanya seraya menambahkan total dana desa pada 2018 sekitar Rp325 miliar. (*)
DPRD Bojonegoro Dukung Alokasi Anggaran Rp100 Juta Setiap Desa
Rabu, 7 November 2018 20:21 WIB
Pemkab Bojonegoro masih melakukan verifikasi untuk memilih 75 desa yang layak memperoleh anggaran Rp100 juta per desa