Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Pakar kuliner terkemuka William Wongso berkunjung dan menggali kekayaan kuliner yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai Kamis (1/11) hingga Jumat.
"Saya mengeksplorasi sekaligus melakukan kurasi terhadap makanan khas Banyuwangi," ujar William Wongso saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.
Penggalian terhadap kekayaan kuliner daerah paling timur Pulau Jawa itu dilakukan untuk menyambut acara internasional di Banyuwangi pada Mei 2019.
"Pada Mei tahun depan, seluruh kedutaan besar yang ada di Laos bakal menggelar acara di Banyuwangi. Jadi, kita mempersiapkan banyak hal untuk ditampilkan, termasuk kulinernya," katanya.
Di Laos, katanya, terdapat perkumpulan para duta besar yang bertugas di negara yang berbatasan dengan Myanmar, Tiongkok, dan Vietnam tersebut. Mereka kerap membikin pertemuan untuk mempererat persahabatan antarnegara. Tahun depan, Banyuwangi dipilih oleh mereka sebagai tempat pertemuan.
Beberapa kuliner yang dibidik oleh William Wongso adalah sego tempong, sego cawuk, dan pecel pitik. Sejumlah buah lokal juga digali untuk dipadupadankan dengan menu masakan.
"Kami coba pelajari cita rasa lokal, kemudian kami sesuaikan dengan cita rasa internasional, seperti penggunaan rasa pedas. Orang Banyuwangi tentu berbeda cara menikmatinya dengan dunia barat. Hal inilah yang kami eksplorasi," tutur lelaki yang juga menguasai seni masakan Eropa dan Asia ini.
Banyuwangi, kata dia, dipilih karena memiliki keunikan tersendiri. Banyuwangi yang pariwisatanya sedang "naik daun" diharapkan mampu memberikan pengalaman berbeda bagi para duta besar yang ada di Laos.
"Kalau di Bali dan Jakarta, mereka mungkin pernah berkunjung. Maka atas inisiatif dari Laos, memilih Banyuwangi agar para dubes negara lain yang bertugas di Laos memiliki pengalaman baru," ujarnya.
Kuliner Banyuwangi juga dinilai oleh William Wongso memiliki kekhasan tersendiri. Seperti pecel pitik yang dikenal sebagai makanan pengiring saat acara ritual atau tradisi adat Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi.
Tak hanya kuliner yang bakal dieksplorasi untuk acara internasional tersebut, kebudayaan, kerajinan dan tari-tarian juga turut dikurasi. William Wongso bersama tim akan menyeleksi berbagai potensi tersebut untuk ditampilkan pada acara tersebut.
Sementara Bupati Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dipilihnya Banyuwangi sebagai tempat pertemuan para diplomat asing tersebut.
"Ini kehormatan bagi kami, daerah kecil di ujung timur Pulau Jawa yang sedang bekerja untuk berkembang, ternyata dipilih sebagai tempat pertemuan para diplomat. Tentu momen tersebut menjadi instrumen pemasaran yang efektif bagi Banyuwangi," ujar Anas.
Ia juga berterima kasih kepada William Wongso yang dinilai memiliki dedikasi luar biasa dalam mengangkat kuliner lokal.(*)