Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan rasa kehilangannya terhadap "Tiga Dewi" dalam musibah kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober lalu.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Direktorat Hilir Migas Kementerian ESDM Yuli Rachwati kepada wartawan di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, menjelaskan Tiga Dewi itu berada di atas pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang untuk melaksanakan tugas monitoring pelaksanaan pencampuran B20 non PSO Pertamina.
Mereka adalah Inayah Fatwa Kurnia Dewi asal Tangerang, Banten, yang menjabat Kepala Seksi Niaga Gas Bumi, Dewi Herlina asal Bekasi, Jawa Barat, yang menjabat Analis Kebijakan Pertama dan Jannatun Cintya Dewi asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang menjabat Analis Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.
"Kami tugaskan Tiga Dewi ini untuk pengawasan B20 di Pangkal Pinang. Tapi rupanya Allah punya rencana lain terhadap ketiganya," ujarnya.
Yuli hari ini mewakili Menteri ESDM Ignasius Jonan mengantarkan Jannatun Cintya Dewi ke peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, yang berlangsung tadi pagi.
Jannatun baru setahun menjadi Aparatur Sipil Negara di Kementerian ESDM. Perempuan lajang berusia 24 tahun itu merupakan korban Lion Air JT 610 pertama yang berhasil diidentifikasi.
"Setelah mengantarkan Jannatun Cintya Dewi ke tempat peristirahatan terakhir, saya masih punya tanggungan terhadap keluarga dua Dewi lainnya yang turut menjadi korban kecelakaan Lion Air JT 610," katanya.
Yuli mengenang Tiga Dewi ini adalah analis terbaik yang dimiliki Kementerian ESDM. "Ketiganya cerdas dan pintar-pintar. Makanya kami sedih kehilangan mereka," ucapnya.
Dia menyebut ketiganya merupakan lulusan terbaik dari kampus atau tempat kuliahnya masing-masing.
Dia mencontohkan, Inayah Fatwa Kurnia Dewi, yang telah 15 tahun mengabdi di Kementerian ESDM adalah lulusan terbaik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), sedangkan Dewi Herlina, yang telah mengabdi selama delapan tahun merupakan lulusan terbaik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, serta Jannatul Cintya Dewi merupakan lulusan terbaik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
"Ketiganya semasa kuliah sama-sama mengambil jurusan Teknik Kimia. Malah Jannatun Cintya Dewi, SMA-nya hanya ditempuh dua tahun melalui program akselerasi dan langsung masuk ITS. Kami benar-benar kehilangan terhadap Tiga Dewi ini," ujarnya. (*)
Kementerian ESDM Ungkap Kehilangan Tiga Dewi
Kamis, 1 November 2018 12:57 WIB
Ketiganya merupakan lulusan terbaik dari kampus atau tempat kuliahnya masing-masing