Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, meminta para pelaku usaha, baik industri kecil menenagah (IKM) maupun usaha mikro kecil menenagah (UMKM) dan petani untuk mengoptimalkan produk olahan dari hasil pertanian di wilayah itu yang potensinya cukup besar.
"Kota Malang memang bukan daerah pertanian, karena lahan yang ada di kota ini hanya sekitar 1.104 hektare. Namun, aspek ketahanan pangan menjadi salah satu fokus perhatian kami," kata Wali Kota Malang Sutiaji di sela meninjau stand produk pertanian Kota Malang di ajang Hari Pangan se Dunia Tingkat Nasional 2018 di kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis malam (18/10).
Urban farming (pertanian perkotaan) dan pengolahan hasil produk pertanian, kata Sutiaji dalam siaran pers yang diterima di Malang, Jumat, menjadi salah satu garapan serius Pemkot Malang yang dikomandoi Dinas Pertanian bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Malang.
Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Sri Winarni mengemukakan ia juga terus berupaya mendorong para petani maupun pengusaha IKM dan UMKM untuk mengoptimalkan dan meningkatkan produk-produk olahan pertanian.
"Sebenarnya produk olahan ini sudah ditangani oleh IKM dan UMKM di Kota Malang. Produk olahan hasil pertanian ini, di antaranya adalah dawet lele, crispy kemangi, keripik bayem, permen kayu putih, manisan kering kencur, dan lainnya," kata Sri Winarni.
Data dari Dinas Pertanian Kta Malang disebutkan untuk satu kali musim tanam di area lahan pertanian Kota Malang, produksi padi yang dihasilkan mencapai 6-7 ton per hektare dengan koefisien tanam sekitar 2,3 per tahun.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Widayati Sutiaji akan menggandeng perguruan tinggi. Di Kota Malang ada lebih 60 perguruan tinggi. "Keberadaan perguruan tinggi ini harus kita manfaatkan secara optimal, khususnya di bidang riset agar makin banyak produk olahan makanan dari hasil pertanian yang dimininati sekaligus kompetitif di pasaran," papar Widayati.
Keinginan dan ketertarikan Ketua TP PKK Kota Malang yang juga istri Wali Kota Malang tersebut, makin kuat saat melihat banyaknya pengunjung yang tertarik sekaligus berbelanja produk olahan hasil pertanian IKM dan UMKM Kota Malang yang digeber pada ajang pameran produk pertanian se-Indonesia di Kabupaten Banjarbaru dan Barito Kuala, Kalsel.
Hari Pangan Se Dunia ke-38 Tingkat Nasional digelar Kamis (18-21) yang dipusatkan di Kabupaten Banjarbaru dan Barito Kuala, Kalsel. Mengangkat tema "Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak dan Pasang Surut Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045".
Peringatan Hari Pangan se Dunia tersebut dibuka dan dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang dihadiri oleh wali kota dan bupati se-Indonesia.(*)
Pemkot Malang Minta Petani Optimalisasi Produk Olahan Pertanian
Jumat, 19 Oktober 2018 6:50 WIB
Kota Malang memang bukan daerah pertanian, karena lahan yang ada di kota ini hanya sekitar 1.104 hektare. Namun, aspek ketahanan pangan menjadi salah satu fokus perhatian Pemkot Malang.