Jakarta (Antara) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga Kamis pukul 13.00 WITA mencapai 2.073 orang.
"Semua korban meninggal dunia sudah dimakamkan setelah diidentifikasi, baik secara massal maupun oleh keluarganya," kata Sutopo dalam jumpa pers terkait penanganan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Sutopo mengatakan korban yang ditemukan kebanyakan meninggal akibat terjangan tsunami, selain karena tertimpa bangunan karena gempa maupun tertimbun lumpur karena likuifaksi.
Korban meninggal dunia yang ditemukan di Kota Palu 1.663 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Kabupaten Sigi 223 orang, Kabupaten Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu, Sulawesi Barat satu orang.
Kota Palu menjadi daerah dengan korban meninggal dunia terbanyak karena berada di wilayah pantai. Sepanjang teluk dihantam tsunami berketinggian 2,2 meter hingga 11 meter lebih dalam jarak setengah kilometer dari pantai.
Dari seluruh korban meninggal dunia, 994 orang dimakamkan secara massal dan 1.079 orang dimakamkan oleh keluarganya.
Sementara itu, korban yang dilaporkan hilang 680 orang. Korban luka-luka yang dirawat 10.679 orang dengan perincian 2.549 orang luka berat dan 8.130 orang luka ringan.
"Pengungsi berjumlah 87.725 jiwa. Sebanyak 78.994 jiwa mengungsi di 112 titik di wilayah Sulawesi Tengah, sedangkan 8.731 jiwa di luar Sulawesi Tengah," katanya. (*)
BNPB: Korban Meninggal Gempa -Tsunami Sulteng 2.073 Orang
Kamis, 11 Oktober 2018 15:43 WIB