Kediri (Antaranews Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta agar Babinkamtibmas (badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat) serta Babinsa (bintara pembina desa) di Kota Kediri, Jawa Timur, bisa lebih dekat dengan masyarakat dan menciptakan solusi-solusi untuk kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di kota ini.
"Alhamdulillah permasalahan-permasalahan di Kota Kediri dapat terselesaikan. Kegiatan ini sama dengan acara `kopi tahu` (rembuk dengan warga dengan suguhan kopi dan tahu) dimana permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Kediri dapat diselesaikan dengan diskusi dengan masyarakat," katanya di Kediri, Rabu.
Wali Kota dalam kegiatan pertemuan dengan anggota Babinkamtibmas dan Babinsa se-Kecamatan Kota, Kediri tersebut, juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi dan Komandan Kodim 0809 Kediri karena telah ikut membantu menjaga Kota Kediri menjadi tetap kondusif. Hal tersebut terbukti dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kediri dan Pilkada Jawa Timur 2018 yang berjalan lancar tanpa adanya gejolak di masyarakat.
"Pilkada Kota Kediri dan Pilkada Jatim lalu berjalan aman dan sangat kondusif. Ke depan yang menjadi tantangan kita adalah tetap menjaga kondusifitas Kota Kediri dalam Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri tersebut.
Mas Abu juga menambahkan, banyak dampak positif dengan situasi yang cukup kondusif di Kota Kediri. Bukan hanya soal keamanan, tapi juga berdampak pada semua lini, salah satunya perekonomian. Kondusifitas yang terjadi di Kota Kediri ini dapat membantu menumbuhkan perekonomian di kota ini, dimana pada september 2018, inflasi Kota Kediri bahkan tidak menyentuh angka satu, yakni diangka 0,22% saja. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi berada diangka 5,6.
"Ternyata keadaan yang kondusif disini sangat berpengaruh terhadap perekonomian. Penduduk di Kota Kediri kurang lebih 300 ribu, namun di pagi hari bisa meningkat menjadi 1,5 hingga 2 juta karena banyaknya orang dari daerah lain datang ke Kota Kediri untuk melakukan kegiatan ekonomi," ujar Mas Abu.
Wali Kota juga berharap, agar semua lini masyarakat ikut memerangi peredaran narkotik dan obat-obatan terlarang, tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks, yang bisa memecah belah persatuan bangsa.
"Tidak bisa tinggal diam terhadap masalah miras. Saya meminta dilaporkan ke polisi bila ada peredaran minuman keras di lingkungan masyarakat, apalagi Polres Kota Kediri telah memiliki aplikasi, sehingga laporan bisa menjadi lebih mudah,"kata Mas Abu.
Sementara itu, Kapolresta Kediri AKBP Anthon Haryadi menambahkan terdapat empat strategi yang dilakukan oleh Polres Kota Kediri untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, yakni dengan penguatan tiga pilar plus.
"Pertama adalah penguatan tiga pilar plus. Kedua, gaya kepolisian proaktif. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi dan pengembangan teknologi. Keempat, peningkatan sarana dan prasarana," kata Kapolresta. (*)