Jakarta, (Antara) - Pelopor operator 4G LTE nasional PT Internux bekerja sama dengan para kreditur dalam proses dan upaya konsolidasi keuangan demi kontinuitas pelayanan publik atas 3,9 juta pelanggan.
"Hal ini dilakukan dengan mengutamakan kepentingan, kelanjutan, kelancaran, dan juga keberhasilan program pemerintah untuk menghadirkan layanan broadband, dalam upaya menjadikan bangsa Indonesia menjadi smart nation, sehingga tidak terjebak di dalam 'middle income trap'," kata Sarmauli Simangunsong, Kuasa Hukum PT Internux, di Jakarta, Senin.
Sebagai perusahaan pionir operator 4G LTE nasional, Internux telah menginvestasikan Rp8 triliun untuk menghadirkan broadband mobile data dan internet "to the homes" untuk melayani lebih dari 3,9 juta pelanggan. Perusahaan ini selama 5 tahun terakhir telah melakukan proses "roll out" yang berjalan cukup lancar.
"Tapi juga penuh kendala karena harus menghabiskan hampir 4 tahun membersihkan spektrum dan menyelesaikan perubahan teknologi dari pemerintah dari
Wimax ke LTE dan ketidakberhasilan program pemerintah merealisasikan roll out dari seluruh pemain regional pemenang tender," tuturnya.
Pada akhirnya dengan demikian kelompok Internux menjadi satu-satunya operator yang menyelesaikan roll out secara real dan subtantif, berhasil memberikan layanan yang luas, namun tidak didukung dengan jaringan nasional yang bukan merupakan tanggung jawabnya.
Hal ini kata dia, menjadi beban berat bagi Internux, meskipun para pemegang saham telah menanamkan modal sendiri lebih dari Rp5 triliun. Hingga saat ini Internux sangat didukung oleh banyak mitra khususnya "tower companies" dan mitra-mitra bisnis lainnya.
Tapi ada lima kreditur yang mengharapkan adanya rekapitalisasi dan restrukturisasi dengan dua di antaranya (bersama satu kreditur lainnya) telah mendorong lebih cepatnya proses rekapitalisasi melewati proses restrukturisasi Permohonan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), yang pada hari ini telah diputus dan dikabulkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Internux menegaskan kembali komitmennya untuk sepenuhnya kooperatif dan konstruktif menyelesaikan tanggung jawab dan proses restrukturisasi, serta menghargai semua dukungan yang telah diberikan oleh para mitra bisnis.
"Pelayanan jasa terhadap seluruh pelanggan tidak dan dijamin tidak akan terganggu selama proses restrukturisasi," ujarnya.(*)
Internux Kerja Sama Konsolidasi Keuangan dengan Kreditur
Senin, 17 September 2018 22:25 WIB
Hal ini dilakukan dengan mengutamakan kepentingan, kelanjutan, kelancaran, dan juga keberhasilan program pemerintah untuk menghadirkan layanan broadband, dalam upaya menjadikan bangsa Indonesia menjadi smart nation, sehingga tidak terjebak di dalam 'middle income trap'