Malang (Antaranews Jatim) - Grup Riset Geoinformatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) Malang mengembangkan penelitian di bidang Tangible Geographic Information System (GIS) yang dilengkapi dengan model miniatur 3 Dimensi, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dengan model saat melakukan simulasi.
Ketua Grup Riset Geoinformatika Filkom UB, Fatwa Ramdani di Malang, Senin, mengemukakan dengan adanya model yang dapat dilihat dan disentuh langsung akan lebih memudahkan pengguna dalam memahami hasil data GIS.
"Selain itu, kelebihan tangible GIS ini bisa memberikan solusi lebih cepat. Pengguna cukup memberikan perlakuan pada model, maka perubahan pada model akan langsung ditangkap sensor dan dianalisa oleh software. Kemudian prediksi fenomena yang akan terjadi akibat perlakuan tersebut langsung akan terproyeksikan pada model," kata atwa Ramdani di Malang, Jawa Timur.
Ia mencontohkan jika pada model terdapat aliran sungai, kemudian dilakukan pembendungan, akan langsung terlihat prediksi perubahan arah aliran sungai usai pembendungan.
"Model itu begitu kita berikan perlakuan secara realtime akan ditangkap oleh sensor yang dipasang, selanjutnya dikirim ke laptop atau PC yang algoritmanya langsung jalan dan dikembalikan, kemudian diproyeksikan dan langsung berubah, sehingga solusinya langsung terjawab," katanya.
Fatwa menjelaskan pada tangible GIS buatannya, model 3D dibuat dari pasir kinetik kemudian dihubungkan dengan kinect dan perangkat komputer yang sudah terinstal software khusus. Pembentukan model sebagai representasi suatu wilayah tidak dibuat asal.
Model, lanjutnya, harus dibuat sesuai dengan kondisi aslinya. Caranya dengan menggunakan data satelit lokasi yang sesungguhnya sebagai dasar pembuatan model dan menerapkan algoritme difference analytic, untuk menghitung kemiripan antara data sesungguhnya dan model.
Menurut dia, akurasi dari hasil penggunaan tangible GIS ini mencapai 80 persen. Hingga kini tangible GIS telah dimanfaatkan grup riset Geoinformatika untuk melakukan dua penelitian, yaitu penelitian hidrologi di daerah Malang Selatan dan kebakaran di Tahura Gunung Arjuno.
Sejauh ini grup riset Geoinformatika mengambil data satelit dari JAXA. Kemudian penyesuaian obyek asli dengan model juga dilakukan verifikasi dengan datang langsung ke wilayah yang sedang diteliti.
Penelitian tentang Tangible GIS ini sebenarnya merupakan bagian dari konsorsium research dunia yang berpusat di University of North Carolina (UNC), Amerika Serikat. Grup riset Geoinformatika Filkom UB telah melakukan komunikasi dengan community di UNC dan kini telah resmi tergabung sebagai bagian dari konsorsium tersebut.
"Kita boleh berbangga karena yang tergabung dalam konsorsium dunia untuk penelitian tangible GIS dari wilayah Asia Pasifik hanya kita (UB). Jadi, tidak semua punya di Asia Pasifik, termasuk Jepang dan Australia juga belum ada," ujar Fatwa.
Geographic Information System (GIS) merupakan suatu alat bantu untuk menganalisa data dalam mengkaji berbagai gejala alam dan kehidupan di muka bumi dari sudut pandang keruangan dan kewilayahan (geografis). GIS memiliki banyak manfaat antara lain untuk mengetahui persebaran sumber daya alam, pengawasan daerah bencana alam, hingga melakukan prediksi kondisi geografis di masa mendatang.(*)
Filkom Universitas Brawijaya Kembangkan Penelitian Tangible "GIS"
Senin, 17 September 2018 16:43 WIB
Kelebihan tangible GIS ini bisa memberikan solusi lebih cepat. Pengguna cukup memberikan perlakuan pada model, maka perubahan pada model akan langsung ditangkap sensor dan dianalisa oleh software. Kemudian prediksi fenomena yang akan terjadi akibat perlakuan tersebut langsung akan terproyeksikan pada model