Surabaya (Antaranews Jatim) - Kampung Lawas Maspati, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya mewakili Jawa Timur dalam lomba Pemanfaatan Tanaman Toga dan Akupresur yang digelar Kementerian Kesehatan RI.
"Bukan penghargaan atau juara tapi yang paling utama mensejahterakan warga. Pemanfaatan tanaman toga dan akupreseur dampaknya sudah dirasakan oleh warga Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada saat mengajak tim penilai lomba dari Kementerian Kesehatan meninjau Kampung Lawas Maspati, Jumat.
Menurut dia, kekayaan alam di Indonesia sangat luar biasa utamanya tanaman tradisional yang mampu diolah menjadi obat-obatan berkhasiat. Oleh karena itu, Risma menginginkan sumber daya alam yang melimpah harus dikembangkan dan digerakkan untuk kesejahteraan warga.
"Negara seperti Tiongkok saja bisa, kok kita tidak bisa," ujarnya.
Staf Pelayanan Kesehatan Umum Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dina mengatakan penilaian yang akan dilakukan tim penilai lebih kepada kelompok asuhan mandiri kampung maspati dalam mengolah ramuan toga dan akupresur.
"Asuhan Mandiri Kampung Lawas Maspati di bawah binaan Puskesmas Gundih ini untuk memelihara dan mengatasi kesehatan ringan melalui ramuan toga dan akupresur," ujarnya.
Kampung Lawas Maspati dipilih mewakili Jawa Timur karena sebelumnya di tingkat kota dan provinsi, berhasil menjadi juara pertama. "Kemarin sudah dikirim berkas-berkasnya dan administrasinya. Semoga lancar selama penilaian," katanya.
Adapun poin-poin penilaian yang akan dilakukan tim juri dalam lomba Asuhan Mandiri antara lain dukungan wali kota terkait kegiatan ini, penilaian dinas kesehatan terkait pengobatan-pengobatan tradisional, kepala puskesmas, kelurahan, kecamatan dan PKK.
"Penilaian paling inti adalah kader dan kelompok," katanya.
Dengan adanya perlombaan ini, Dina berharap warga Surabaya terus meningkatkan motivasi dan ketrampilan untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri, salah satu caranya melalui pemanfaatan toga dan akupresur.
Kasubdit Yankestrad Empiris Kementerian Kesehatan RI, Aldrin Neilwan mengatakan tujuan datang ke Surabaya untuk memverifikasi hasil dokumen yang dikirim serta melihat secara langsung pemanfaatan tanaman toga dan akupresur di Kampung Lawas Maspati.
Menurut dia, Kampung Lawas Maspati diplot sebagai wakil Jawa Timur bersama tiga kota lainnya di Indonesia yaitu Kota Tangerang, Pangkal Pinang dan Kepulauan Riau.
Aldrin menilai pemanfaatan tanaman toga dan akupresur di Surabaya dan kawasan Jawa Timur lainnya sudah baik. "Kami punya pengalaman di Jatim dan hasilnya baik. Semangat kami juga sama yakni pemanfaatan tanaman untuk masyarakat," katanya. (*)
Kampung Lawas Maspati Wakili Jatim Lomba Pemanfaatan Tanaman Toga-Akupresur
Jumat, 24 Agustus 2018 16:31 WIB
Bukan penghargaan atau juara tapi yang paling utama mensejahterakan warga. Pemanfaatan tanaman toga dan akupreseur dampaknya sudah dirasakan oleh warga Surabaya