Jakarta, (Antara) - Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak pada bidang penyedia jasa "engineering, procurement, construction" (EPC) PT Rekayasa Industri (Rekind) mengangkat Yanuar Budinorman sebagai Direktur Utama yang baru.
Selain itu, diangkat pula Ngakan Timur Antara sebagai komisaris, Triyani Utaminingsih sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pengembangan Usaha, serta Asep Sukma Ibrada sebagai Direktur Keuangan.
Keputusan tersebut tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta, Rabu (1/8).
RUPSLB dihadiri oleh seluruh pemegang saham Rekind yakni PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dengan pengangkatan tersebut, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Rekind yakni Indarto Pamoengkas (Komisaris Utama), serta sebagai komisaris yakni RR Dewi Ariyani, Anang Sundana, Muchlis Muchtar, dan Ngakan Timur Antara.
Adapun untuk jajaran direksi PT Rekind yakni Yanuar Budinorman sebagai Direktur Utama, Jakub Tarigan (Direktur Operasional), Qomaruzzaman (Direktur Komersil), Triyani Utaminingsih (Direktur SDM dan Pengembangan Usaha), dan Asep Sukma Ibrada (Direktur Keuangan).
Sebagai informasi, posisi Direktur Utama Rekind kosong sejak Jobi Triananda Hasjim selaku Direktur Utama Rekind saat itu ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarno menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada Mei 2017. Sejak saat itu, Jakub Tarigan yang merupakan Direktur Operasional Rekind menjabat Plt Direktur Utama Rekind menggantikan Jobi Triananda Hasjim.
Melalui keterangan resminya dari Corporate Secretary PT Rekind, PT Rekind menyampaikan pada akhir 2017 lalu, Rekind berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp137,01 miliar atau tumbuh 185 persen dari laba bersih pada 2016.
Perusahaan juga mampu membukukan kontrak baru sebesar Rp9,71 triliun atau tumbuh 153 persen dari kontrak baru pada periode sama 2016.
Beberapa proyek yang berhasil dirampungkan pada 2017 di antaranya adalah Sumpal Gas Compression, Pabrik Pupuk Pusri II-B dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Unit 3 & 4.
Pada 24 Juli 2018, Rekind juga menerima penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK) dari Kementerian Perindustrian.
Penghargaan RINTEK diberikan sebagai penghargaan tertinggi pemerintah kepada industri atau perusahaan yang menghasilkan inovasi teknologi.
Rekind meraih penghargaan dalam kategori utama dengan inovasi pada proyek fasilitas produksi gas "Central Processing Plant" (CPP) Donggi milik PT Pertamina EP.
Dalam proyek migas tersebut, Rekind berhasil mengaplikasikan teknologi pemurnian sulfur.
Saat ini Rekind tengah mengerjakan beberapa proyek di bidang minyak dan gas serta pembangkit listrik di antaranya Proyek Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu, Terminal Elpiji Pulau Layang milik PT Pertamina Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap milik PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), serta Pipanisasi Darat dan Laut untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno Hatta milik PT Pertamina Aviation.
Selanjutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh milik PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), Infrastruktur Menara Tambat Pipa Darat & Laut serta Tanki untuk Kilang Balongan milik PT Pertamina (Persero).
Selain beberapa proyek EPC yang tengah dikerjakan Rekind, saat ini Rekind memiliki Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2 x 25 MW di Mamuju, Sulawesi Barat dan Investasi Pipanisasi Gas Cirebon-Semarang.
Hal ini dilakukan sebagai upaya Rekind ikut serta berperan aktif dalam ketahanan energi nasional serta meningkatkan profitabilitas perusahaan yang lebih sustain.(*)