Surabaya (Antaranews Jatim) - Sembilan calon haji asal embarkasi Surabaya harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya, kata pejabat Panitia Penyelenggara IbadahHaji (PPIH) Embarkasi Surabaya.
Mereka yang menjalani rawat inap adalah jamaah calon haji dari kelompok terbang (kloter) 1 hingga 19 yang menurut jadwal telah diberangkatkan ke Tanah Suci, terhitung sejak tanggal 17 hingga hari ini, 23 Juli.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya dr Muhammad Budi Hidayat, M.Kes, dalam jumpa pers di Surabaya, Senin, merinci calon haji yang menjalani perawatan masing-masing dua orang dari kelompok terbang (kloter) 8 asal Jember dan kloter 10 asal Sumenep, Jawa Timur.
"Selain itu masing-masing satu orang dari kloter 14 asal Kota Batu dan kloter 15 asal Bangkalan, Jawa Timur. Serta tiga orang lainnya baru masuk dan menjalani perawatan mulai kemarin, 22 Juli, yaitu dari kloter 17 asal Pasuruan, Jawa Timur," katanya.
Budi menyebut seluruh calon haji yang menjalani rawat inap di RSU Haji Surabaya telah berusia lanjut dan tergolong dalam kelompok risiko tinggi (risti).
"Mereka sejak awal ketika memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya diketahui telah memiliki riwayat penyakit seperti jantung, tumor dan anemia," ujarnya.
Praktis, lanjut Budi, selama menjalani rawat inap di RSU Haji Surabaya, sembilan calon haji tersebut ke Tanah Suci harus tertunda keberangkatannya.
"Kepastian keberangkatannya ke Tanah Suci masih menunggu laporan medis dari hasil rawat inap mereka," katanya.
Tim dokter nantinya akan mengeluarkan rekomendasi apakah jamaah yang sedang dirawat inap itu dinyatakan sehat dan layak berangkat ke Tanah Suci.
"Kalau rekomendasi dari tim dokter nanti menyatakan sehat dan layak berangkat ke Tanah Suci, nantinya akan diberangkatkan menyesuaikan dengan jadwal kloter lain," ucap Budi.
Embarkasi Surabaya sampai hari ini telah memberangkatkan 19 kloter ke Tanah Suci, dengan total 8.484 jamaah calon haji, yang terdiri dari 8.389 jamaah dan 95 petugas haji.
Hingga kloter 19, selain menyisakan sembilan jamaah yang harus tertunda keberangkatannya akibat sakit dan sedang menjalani rawat inap di RSU Haji Surabaya, terdapat dua calon haji lainnya, masing-masing dari kloter 12, asal Sumenep, dan 19 asal Pasuruan Jawa Timur, yang dipastikan gagal berangkat karena setelah menjalani pemeriksaan kesehatan diketahui sedang hamil.
Selain itu, seorang lagi juga menyatakan tidak jadi berangkat ke tanah suci, yaitu suami dari salah seorang calon haji yang dinyatakan hamil dari kloter 12 asal Sumenep. (*)