Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 20 calon haji gagal berangkat ke Tanah Suci akibat sakit dan
hamil selama proses embarkasi di Asrama Haji Sukolilo Surabaya,
terhitung sejak keberangkatan perdana kelompok terbang (kloter) 1
tanggal 28 Juli hingga kloter 74.
"Jumlah itu berdasarkan calon haji yang masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya selama proses embarkasi kloter 1 hingga 74," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya dr Muhammad Budi Hidayat, M.Kes, dalam jumpa pers di Surabaya, Rabu.
Dia menambahkan, jumlah calon haji yang gagal berangkat tersebut belum termasuk yang meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya.
"Kalau total dengan yang meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya adalah 25 orang. Jadi lima calon haji meninggal di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya. Mereka rata-rata meninggal karena gagal nafas dan gagal jantung," ucapnya.
Di luar calon haji yang meninggal dunia, Budi merinci, berjumlah 20 orang, lima orang di antaranya karena diketahui hamil, sedangkan 15 orang lainnya karena sakit.
"Dari 15 orang yang sakit dan sempat dirawat di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya, lima orang di antaranya mengundurkan diri karena menyadari kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk menunaikan ibadah haji," tuturnya.
Sedangkan 10 calon haji lainnya yang sakit dinyatakan gagal berangkat ke Tanah Suci atas keputusan dokter mengingat kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan untuk dipaksakan menunaikan ibadah haji.
Termasuk lima calon haji yang diketahui hamil, lanjut dia, juga atas keputusan dokter, karena dinilai membahayakan jika dipaksakan terbang ke Tanah Suci.
"Tugas Tim KKP di Asrama Haji Sukolilo Surabaya adalah pemeriksaan ketiga. Kami mericek kesehatan calon haji dari yang telah dilakukan di tingkat kecamatan dan kabupaten atau kota daerah asalnya masing-masing," ujarnya.
Dia menyebut 15 calon haji sakit yang dinyatakan gagal berangkat memang tergolong berisiko tinggi dan telah berusia di atas 60 tahun. "Termasuk lima calon haji yang meninggal dunia, usianya di atas 60 tahun," katanya.
Dari keseluruhan jamaah calon haji kloter 1 hingga 74 yang masuk Asrama Haji Sukoliilo Surabaya, dia menambahkan, pihaknya menerima kunjungan poli sebanyak 1.585 orang, atau 4,7 persen dari total yang masuk asrama haji.
"Dari jumlah itu sebanyak 250 orang dirujuk ke Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya, atau 16,08 persen dari calon haji yang masuk poli," ucapnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Achmad Faridul Ilmi mengatakan, sampai hari ini telah memberangkatkan sebanyak 32.545 jamaah calon haji ke Tanah Suci, yaitu sejak keberangkatan kloter 1 pada 28 Juli hingga kloter 74 yang telah diberangkatkan tadi pagi.
"Seluruhnya ada 83 kloter di Embarkasi Surabaya, kloter terakhir berangkat pada 26 Agustus," katanya.(*)
"Jumlah itu berdasarkan calon haji yang masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya selama proses embarkasi kloter 1 hingga 74," ujar Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya dr Muhammad Budi Hidayat, M.Kes, dalam jumpa pers di Surabaya, Rabu.
Dia menambahkan, jumlah calon haji yang gagal berangkat tersebut belum termasuk yang meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya.
"Kalau total dengan yang meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya adalah 25 orang. Jadi lima calon haji meninggal di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya. Mereka rata-rata meninggal karena gagal nafas dan gagal jantung," ucapnya.
Di luar calon haji yang meninggal dunia, Budi merinci, berjumlah 20 orang, lima orang di antaranya karena diketahui hamil, sedangkan 15 orang lainnya karena sakit.
"Dari 15 orang yang sakit dan sempat dirawat di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya, lima orang di antaranya mengundurkan diri karena menyadari kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk menunaikan ibadah haji," tuturnya.
Sedangkan 10 calon haji lainnya yang sakit dinyatakan gagal berangkat ke Tanah Suci atas keputusan dokter mengingat kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan untuk dipaksakan menunaikan ibadah haji.
Termasuk lima calon haji yang diketahui hamil, lanjut dia, juga atas keputusan dokter, karena dinilai membahayakan jika dipaksakan terbang ke Tanah Suci.
"Tugas Tim KKP di Asrama Haji Sukolilo Surabaya adalah pemeriksaan ketiga. Kami mericek kesehatan calon haji dari yang telah dilakukan di tingkat kecamatan dan kabupaten atau kota daerah asalnya masing-masing," ujarnya.
Dia menyebut 15 calon haji sakit yang dinyatakan gagal berangkat memang tergolong berisiko tinggi dan telah berusia di atas 60 tahun. "Termasuk lima calon haji yang meninggal dunia, usianya di atas 60 tahun," katanya.
Dari keseluruhan jamaah calon haji kloter 1 hingga 74 yang masuk Asrama Haji Sukoliilo Surabaya, dia menambahkan, pihaknya menerima kunjungan poli sebanyak 1.585 orang, atau 4,7 persen dari total yang masuk asrama haji.
"Dari jumlah itu sebanyak 250 orang dirujuk ke Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya, atau 16,08 persen dari calon haji yang masuk poli," ucapnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Achmad Faridul Ilmi mengatakan, sampai hari ini telah memberangkatkan sebanyak 32.545 jamaah calon haji ke Tanah Suci, yaitu sejak keberangkatan kloter 1 pada 28 Juli hingga kloter 74 yang telah diberangkatkan tadi pagi.
"Seluruhnya ada 83 kloter di Embarkasi Surabaya, kloter terakhir berangkat pada 26 Agustus," katanya.(*)