Kediri (Antaranews Jatim) - Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah mengungkapkan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kediri, cukup penting, sebab dengan pemerintah dapat memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan.
"Peran pemerintah bersama TPAKD dapat memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan. Salah satu di antaranya program ketahanan pangan, penguatan sistem pembiayaan UMKM maupun IKM," katanya di Kediri, Jawa Timur, Kamis.
Wawali juga mengungkapkan inklusi keuangan merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk percepatan pembangunan nasional. Dalam RPJM Nasional tahun 2015-2019 salah satu sasaran penguatan sektor keuangan dalam lima tahun ke depan adalah meningkatnya akses keuangan masyarakat terhadap jasa keuangan dalam rangka pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
"Berkenaan dengan hal tersebut diperlukan koordinasi dan sinergi dari pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dan stakeholder terkait. Oleh karena itu dibentuklah TPAKD," katanya.
Wakil Wali Kota yang akrab disapa Ning Lik ini juga menambahkan dengan peran yang dapat memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan, ke depan, diharapkan dari hasil rapat koordinasi yang telah dilakukan dapat bermanfaat untuk percepatan perluasan keuangan daerah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Dalam Negeri dan institusi terkait membentuk TPAKD. Hal ini dilakukan melalui beberapa tahapan.
Pembentukan TPAKD tersebut dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan untuk meningkatkan percepatan akses keuangan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, sehingga TPAKD berada di bawah pembinaan dan koordinasi Gubernur/ Bupati/ Wali Kota.
TPAKD merupakan forum koordinasi untuk lintas lembaga yang akan membuat beragam macam terobosan, sehingga UMKM bisa mendapatkan akses keuangan yang lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan. Di Kota Kediri juga sudah terbentuk TPKAD dan sering mengadakan pembahasan mencari jalan keluar atas berbagai masalah UMKM.
Di Kota Kediri, jumlah UMKM saat ini sekitar 31 ribu dengan beragam sektor. Bahkan, demi penguatan UMKM di Kota Kediri, pemerintah kota kini menggandeng Bank Jatim sebagai upaya penguatan modal UMKM dengan harapan usaha yang digeluti pemilik UMKM ke depannya bisa lebih berkembang.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya mengatakan, Kota Kediri adalah kota jasa, ekonomi dan pendidikan. Untuk itu, masyarakat Kota Kediri harus dapat memanfaatkan peluang-peluang tersebut untuk membuka usaha maupun investasi. Untuk itu, dirinya memina agar warga tidak takut untuk memulai usaha.
Pemkot juga memberikan wadah bagi pemilik UMKM untuk memamerkan hasil usahanya. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pameran serta berbagai pelatihan penguatan tenaga kerja. Dengan itu, produk yang mereka pasarkan juga bisa lebih dikenal serta tenaga kerja juga akan lebih terampil. (*)