Jakarta, (Antara) - Pemerintah meminta PT Pertamina segera melakukan pembersihan tumpahan minyak dan memperbaiki kerusakan pipa bawah laut di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Kami meminta Pertamina untuk sesegera mungkin melakukan pemulihan laut di sana agar bersih seperti sedia kala," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar usai rapat kabinet terbatas di Istana Kepresideanan Jakarta, Kamis petang.
Ia menyebutkan setelah pembersihan tumpahan minyak, Pertamina diminta segera memperbaiki pipa minyak yang patah sehingga kilang di Balikpapan dapat beroperasi kembali dengan baik.
"Kami minta Pertamina menangani masalah itu secepat-cepatnya," ujarnya.
Arcandra mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari informasi apakah ada langkah mitigasi terhadap kejadian itu.
"Ada beberapa langkah yang sedang dilakukan pertamina sekarang ini," imbuhnya.
Ketika ditanya sanksi untuk Pertamina karena telah menyebabkan munculnya masalah akibat tumpahan minyak dari patahnya pipa minyak itu, Arcandra mengatakan saat ini sedang ditangani pihak berwenang.
"Sedang ditangani oleh pihak yang berwenang penyebab patahnya pipa tersebut kita tunggu hasil investigasinya," ucapnya.
Arcandra mengatakan kebutuhan BBM dari produksi kilang di Balikpapan itu cukup besar sehingga ia berharap kilang itu dapat befungsi seperti sedia kala.
Ia menyebutkan potensi kehilangan minyak akibat kerusakan pipa itu sekita 200.000 barel per hari.
"Sekitar 200 ribu barel per hari, coba dilihat lagi, saya tidak hafal," katanya.
Ia menyebutkan Kementerian ESDM sedang mengevaluasi "emergency response" program Pertamina dan Program K3 lain sehingga kalau terjadi masalah seperti itu nantinya jelas penangananya.
"Yang terpenting adalah Pertamina tidak panik dalam menangani ini kan ada latihan penanganan terhadap kasus dan risiko seperti ini," tuturnya.
Sementara itu mengenai kelangkaan BBM jenis premium saat ini, Arcandra mengatakan Presiden Jokowi berpesan agar pasokan premium dijaga.
"Kita memantau, pelaksanaannya di lapangan oleh Pertamina," katanya.
Ia menyebutkan kelangkaan premium ada kaitannya dengan langkah atau aksi korporasi Pertamina.
"Dalam hal ini ESDM telah kirim surat ke Pertamina untuk tetap menjaga pasokan premium," ungkapnya.(*)