Tulungagung (Antaranews Jatim) - Perayaan Paskah atau Jumat Agung di Gereja Santa Maria Dengan Tidak Bernoda Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu diwarnai aksi teatrikal yang mengisahkan detik-detik kematian Yesus Kristus saat melakukan "Jalan Salib".
Drama di dalam gereja itu dimainkan oleh puluhan pemuda yang tergabung dalam wadah Orang Muda Katolik (OMK), sementara ratusan umat Kristiani/Katolik lain menyaksikan dari deretan bangku jamaat.
Doa demi doa terucap tiap kali ada perhentian peragaan. Tak sedikit yang pula yang menetaskan air mata.
Suasana haru menyelimuti ruang dalam Gereja Santa Maria Dengan Tidak Bernoda tiap kali pementas yang memerankan sosok Yesus Kristus menghadapi kematiannya.
Total ada 14 perhentian yang diperagakan, di antaranya Yesus dihukum mati, Yesus memanggul salib, Yesus jatuh pertama, Yesus bertemu ibunya, Yesus disalib, dan Yesus dimakamkan.
"Dalam perayaan Jum`at Agung atau jalan salib ini diharapkan mampu mengajak orang lebih baik, hidup murni dan hidup kudus di hadapan Allah," kata Pastur Gereja Santa Maria Dengan Tidak Bernoda, Romo Michael Donna Lozarend dikonfirmasi usai misa.
Ia berpesan agar melalui drama ini umat bisa menjadi pelajaran bagi seluruh umat Katolik agar selalu tabah menghadapi cobaan, seberat apapun.
"Jalan salib ini merupakan suatu peristiwa yang luar biasa. Yesus menyelamatkan umatnya melalui jalan salib, merupakan jalan keselamatan dan Yesus rela memangul salib bahkan di hukum mati. Sifat welas asih yang disajikan selama drama berlangsung diharapkan menjadi tauladan bagi umat Katolik, serta siksaan maupun penderitaan akan menjadikan kita sebagai manusia baru," katanya.
Salah seorang umat Katolik, Yasinta Maria menuturkan bahwa dengan gelaran Jalan Salib ini mengenang kembali kasih tuhan yang luar biasa sehingga Allah sendiri mengorbankan dirinya setara manusia.
"Sebagai tonggak iman bagi umat Katolik untuk semakin mengimani dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata Yasinta. (*)