Surabaya (Antaranews Jatim) - Seorang korban meninggal dunia akibat mobil sedan Toyota nomor polisi L 1627 DV yang dikendarainya tercebur sungai saat hujan deras melanda Kota Surabaya tadi malam, kata perwira Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes Surabaya).
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Eva Guna Pan Pandia, saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu dini hari, memastikan di dalam mobil itu korban sendirian.
Polisi mengidentifikasi korban bernama Agus Supriyanto, usia 54 tahun, warga Jalan Kupang Segunting Gang 5 Surabaya.
"Kejadiannya saat hujan deras tadi malam pada sekitar pukul 19.30 WIB. Saya pastikan ini kecelakaan tunggal," katanya.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan polisi dari para saksi di sekitar tempat kejadian perkra (TKP), korban melaju dari arah utara menuju selatan di Jalan Manyar Kertoardi Surabaya. Namun tidak dapat menguasai kemudi saat hendak belok ke arah kiri sehingga tercebur ke dalam sungai di kawasan tersebut.
"TKP kecelakaannya persis di sebelah barat Asrama Haji Sukolilo Surabaya," ucap Pandia.
Menurut dia, di belokan kawasan tersebut memang tidak ada pembatas jalan seperti trotoar, sehingga mobil korban langsung terjun ke sungai.
"Kemungkinan pandangannya terhalang akibat hujan lebat. Bisa jadi korban juga sedang mengantuk," katanya.
Laju mobil yang dikendarai korban, berdasarkan keterangan dari para saksi di sekitar TKP, tidak begitu kencang saat berbelok.
"Laju mobil normal saat berbelok karena waktu itu sedang hujan lebat. Jadi saya rasa tewasnya korban bukan karena laju kendaraannya kencang saat kecelakaan terjadi," ucap Pandia.
Polisi menduga korban tewas karena posisinya dalam kecelakaan itu berada di dalam air.
"Kondisi korban sudah meninggal dunia di dalam mobil saat petugas mengevakuasinya dari dasar sungai," katanya.
Polisi pada dini hari ini telah menyerahkan korban ke pihak keluarganya, setelah terlebih dahulu dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya.
Informasi yang beredar, korban adalah seorang kader dari sebuah partai politik. Namun Pandia mengaku belum dapat mengonfirmasi informasi tersebut karena pihak keluarganya masih berduka dan belum bisa dimintai keterangan. (*)