Ngawi (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mencatat adanya 75 kasus penyakit demam berdarah yang menyerang warga selama bulan Januari hingga Februari tahun 2018.
Kasi Penanggulangan Penyakit Dinkes Ngawi, Jaswadi, Kamis mengatakan 75 kasus demam berdarah tersebut terdata dari laporan 24 pukesmas dan tiga rumah sakit daerah yang ada di Kabupaten Ngawi.
"Sesuai data, awal tahun ini sudah ada 75 kasus demam berdarah di Ngawi. Rinciannya untuk bulan Januari tercatat 45 penderita dan bulan Februari sebanyak 30 penderita," ujar Jaswadi kepada wartawan di Ngawi.
Menurut dia, dari jumlah puluhan penderita tersebut, terdapat satu pasien di antaranya meninggal dunia. Penderita berusia dewasa warga Desa Jagir, Kecamatan Sine.
"Sesuai informasi, korban tersebut terlambat dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia," kata Jaswadi.
Pihaknya terus berupaya agar sepanjang tahun 2018 ini, kasus demam berdarah dapat ditekan di wilayah Kabupaten Ngawi. Hal itu gencar dilakukan, mengingat beberapa tahun sebelumnya Kabupaten Ngawi termauk daerah yang berstatus kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah.
Data Dinkes Ngawi mencatat, kasus demam berdarah di Ngawi pada tahun 2015 dan 2016 sangat tinggi. Dimana pada tahun 2015 tercatat telah terjadi sebanyak 778 kasus demam berdarah dengan enam penderita di antaranya meninggal dunia.
Di tahun 2016, kasus demam berdarah di Ngawi naik hingga mencapai 782 kasus dengan 10 penderita di antaranya meninggal dunia.
"Sedangkan di tahun 2017, kami berhasil menekan hingga terjadi penurunan kasus yang signifikan, yakni mencapai 297 kasus dan nihil angka kematian," kata dia.
Guna menekan kasus demam berdarah, pihaknya mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dengan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab, PSN merupakan cara yang efektif untuk mencegah demam berdarah.
Pemberantasan sarang nyamuk di antaranya dilakukan dengan melakukan 3 M, yakni menguras bak kamar mandi minimal sekali dalam seminggu, menutup tempat-tempat penyimpanan air, dan mengubur barang bekas supaya tidak menjadi media berkembangnya jentik nyamuk pembawa penyakit demam berdarah. (*)
Dinkes Ngawi Catat 75 Kasus Demam Berdarah
Kamis, 1 Maret 2018 18:51 WIB