Madiun (Antara Jatim) - Tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Madiun, Jawa Timur, pada liburan Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 diprediksi mencapai 73 persen.
General Manager Aston Madiun Hotel Agus Setyo Purnomo, Sabtu mengatakan tingkat hunian yang mencapai 73 persen tersebut meningkat tipis dibandingkan dua bulan terakhir yang sudah mencapai 70 persen.
"Kalau dibanding tahun lalu, dua atau tiga bulan ini hingga akhir tahun, jauh lebih baik," ujar Agus Setyo kepada wartawan.
Menurut dia, tingkat hunian hotel yang mencapai 73 persen tersebut tergolong tinggi. Hal itu dipengaruhi oleh geliat bisnis dan ekonomi yang cukup baik di Kota Madiun selama tiga bulan terakhir sejak Oktober lalu.
"Kita melihat dinamika ekonomi di Kota Madiun dan sekitarnya bergerak kencang sehingga hotel kebagian peran sebagai penyedia akomodasi," kata dia.
Ia menilai jalan tol yang melintasi Madiun dan segera dibuka, membuat bisnis dan sektor lainnya ikut tumbuh. Imbasnya, banyak tamu yang masuk ke Kota Madiun.
Kota Madiun memiliki keunikan dalam bisnis perhotelan. Yaitu lebih banyak tamu bisnis dari pada tamu untuk keperluan wisata.
"Jadi kalau di hari kerja tamu hotel malah stabil dan cukup banyak jumlahnya. Karena banyak yang urusan bisnis," kata Agus.
Sementara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun mencatat tingkat hunian hotel di Madiun memang terlihat bagus pada saat liburan hari raya Idul Fitri, Natal, ataupun liburan akhir tahun.
Data PHRI Kota Madiun mencatat, jumlah hotel dan restoran yang menjadi anggota PHRI setempat mencapai 28 hotel dan restoran, dengan 25 unit merupakan hotel dengan berbagai kelas dan tiga unit lainnya berupa restoran.
Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 1.000 kamar yang disediakan dengan berbagai fasilitas dan pelayanannya sesuai kelasnnya. (*)