Situbondo (Antara Jatim) - "Situbondo Tahun Kunjungan Wisata 2019". Kalimat inilah yang menjadi viral di lingkungan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, di akhir tahun ini.
Bagaimana tidak menjadi viral? Karena "Situbondo Tahun Kunjungan Wisata 2019" menjadi program prioritas. Hal ini juga sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dan Yoyok Mulyadi.
Di pengujung tahun 2017, Bupati dan Wakil Bupati Situbondo mulai melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh pimpinan atau kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Evaluasi kinerja pimpinan OPD dirasa penting guna menyingkronkan program-program di masing-masing OPD guna mendukung dan terlaksananya Kabupaten Situbondo menjadi kunjungan wisata pada tahun 2019.
Seperti yang disampaikan oleh Bupati Situbondo Dadang Wigiarto kepada pimpinan OPD agar setiap organisasi perangkat daerah saling bekerja sama guna mewujudkan Situbondo Tahun Kunjungan Wisata 2019.
Untuk mewujudkannya, persiapan pembangunan infrastruktur dan fasilitas serta sarana dan prasarana dimulai pada tahun 2018 yang hanya tinggal beberapa hari lagi.
"Kami sudah menggelar rapat evaluasi akhir tahun dengan memanggil seluruh pimpinan OPD dan seluruh camat guna menyukseskan Situbondo Tahun Kunjunga Wisata 2019," kata Bupati Dadang.
Ia mengemukakan bahwa pihaknya telah memberikan arahan agar OPD saling mengisi program sesuai dengan bidangnya. Pasalnya, untuk menjadi kabupaten kunjungan wisata, tidak bisa dilakukan oleh Dinas Pariwisata saja, tetapi dinas-dinas terkait lainnya juga turut ambil bagian.
Bupati mencontohkan ketika akan membangun sarana dan prasarana objek wisata Pantai Tampora, Kecamatan Banyuglugur (wilayah barat Situbondo) tidak bisa dilakukan sendiri oleh Dinas Pariwisata.
Akan tetapi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) juga ambil bagian dengan membangun infrastruktur jalan menuju lokasi wisata.
Serupa juga disampaikan Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi. Dia berharap pimpinan OPD terus berinovasi mendukung program Situbondo Tahun Kunjungan Wisata 2019.
Menurut mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Situbondo itu, persiapan-persiapan pembangunan infrastruktur atau akses jalan ke beberapa lokasi wisata serta pembangunan sarana dan prasarana sudah mulai tahun ini.
Seperti pembangunan "rest area" atau tempat peristirahatan sekaligus tempat parkir di sekitar objek wisata Kampung Kerapu, Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit.
Selain tahun ini telah dibangun "rest area" melalui Dinas Perikanan, juga dibangun tempat pejalan kaki (pedestrian) atau trotoar khusus guna menunjang objek wisata Kampung Kerapu.
"Pada tahun 2018, kami juga mengarahkan Dinas Perikanan agar segera membuka lelang proyek pembangunan dermaga menjorok ke tengah laut sekitar 500 meter di sekitar lokasi budi daya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung (KJA)," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Hadi Priyanto mendukung langkah eksekutif terkait dengan program Situbondo Tahun Kunjungan Wisata 2019.
Meskipun demikian, pertama seluruh pimpinan OPD harus mulai berbenah serta memfokuskan anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan fasilitas serta sarana dan prasarana di objek wisata yang ada di Kota Santri itu.
Politikus Partai Demokrat ini menyampaikan bahwa hingga saat ini anggaran tertinggi diperuntukkan pada infrastruktur dan belum sepenuhnya atau konsen penganggaran pada pembangunan fasilitas pariwisata.
"Untuk menuju Situbondo Tahun Kunjungan Wisata 2019, harus sudah dipersiapkan mulai tahun 2018 dan seluruh OPD harus mendukungnya dan saling menopang," tuturnya.
Selain itu, Hadi Priyanto meminta pemerintah daerah memberikan pelatihan-pelatihan dan pembinaan kepada kelompok sadar wisata (pokdarwis).
Sumber daya manusia kelompok sadar wisata yang sudah dibentuk di desa-desa yang memiliki potensi wisata harus ditingkatkan.
Selain peningkatan SDM pokdarwis, menurut dia, para pelaku wisata juga harus diajak kerja sama, baik "travel" atau biro jasa perjalanan lokal, nasional, maupun internasional.
Biro jasa perjalanan itu juga harus diberi fasilitas oleh pemerintah daerah karena mereka bisa menjual dan mempromosikan pariwisata di Situbondo, katanya.
Agar memperoleh penataan pembangunan fasilitas serta sarana dan prasarana, pemerintah daerah seharusnya mempunyai konsultan khusus di bidang pariwisata.
Selama ini, konsultan khusus di bidang panataan pariwisata masih belum ada sehingga dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur mendukung wisata masih kurang bagus.
Pembangunan infrastruktur dan fasilitas di objek wisata Pantai Tampora dan Pasir Putih, misalnya, masih perlu dibenahi agar lebih menarik lagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dari ujung barat Kabupaten Situbondo, terdapat objek wisata Air Terjun Talempong, Desa Talempong, Kecamatan Banyuglugur, yang masih perlu pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas bagi pengunjung.
Di objek wisata Pantai Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, kendati sudah mulai di bangun infrastruktur jalannya dan fasilitas pengunjung seperti tempat peristirahatan dan gazebo serta lainnya, lampu penerangan masih sangat kurang.
Di objek Wisata Bahari Pasir Putih, Kecamatan Bungatan yang menjadi wisata pantai andalan pemerintah daerah setempat, perlu ada pembenahan, termasuk fasilitas bagi pengunjung dan penataan wisatanya.
Sementara itu, objek wisata Kampung Kerapu, Desa Kalatakan, Kecamatan Kendit, yang menjadi salah satu tujuan wisata baru di sekitar lokasi budi daya ikan kerapu keramba jaring apung itu akan rampung pembangunan fasilitas serta sarana dan prasarana. (*)
Situbondo Canangkan Tahun Kunjungan Wisata 2019
Kamis, 21 Desember 2017 19:49 WIB