Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) menerbitkan surat utang negara atau obligasi internasional (Global Bond) senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp13,5 triliun untuk menggali dana investasi di sejumlah proyek yang telah direncanakan.
"Kami melakukan penggalangan dana melalui penerbitan surat utang negara setelah batal melakukan penawaran saham perdana atau 'Initial Public Offering' anak perusahaan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia," ujar Direktur Utama PT Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Dana Diputra kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, penggalangan dana yang paling memungkinkan untuk memenuhi sejumlah investasi proyek yang telah direncanakan PT Pelindo III adalah melalui penerbitan surat utang negara.
Dia menjelaskan dana itu nantinya akan digunakan untuk proyek pembangunan "fly over" yang merupakan akses jalan keluar-masuk Terminal Teluk Lamong Surabaya.
Selain itu PT Pelindo III membutuhkan dana untuk pendalaman kolam dan pembangunan di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, serta pembangunan Dermaga Gili Mas di Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia itu menjelaskan, penggalangan dana investasi melalui penerbitan surat utang negara ini merujuk pada langkah serupa yang pernah dilakukan PT Pelindo III di tahun 2014.
Saat itu PT Pelindo III menerbitkan surat utang negara senilai 500 juta dolar Amerika Serikat untuk penguatan investasi perusahaan dalam kurun waktu dua tahun.
"Sama, sekarang kami akan kembali memanfaatkan dana dari surat utang negara senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat. 70 persen dari dana ini nanti kami pergunakan untuk investasi, 30 persen lainnya untuk penguatan kinerja dan Sumber Dana Manusia," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Ari Ashkara ini menjelaskan, pada penerbitan surat utang negara di tahun 2014, Pelindo III menggaet ANZ, Credit Suisse, dan Standard Chartered Bank.
"Dua diantaranya akan kami pertahankan dan nanti ditambah satu perusahaan BUMN yang sudah listing di SGX atau Bursa Singapura. Secepatnya nanti akan kami umumkan," katanya. (*)