Tuban, (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf mengatakan saat ini Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit atau transisi "epidemiologi" yang dulunya penyakit menular merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan saat ini sudah bergeser.
"Dari tahun 1990 sampai 2015 telah terjadi pergeseran pola penyakit. Penyakit tidak menular yang memiliki proporsi utama (57 persen dari total kasus)," kata Wagub yang disapa Gus Ipul ini di Tuban, Kamis.
Di Tuban, Gus Ipul menghadiri pembentukan pusat pelayanan terpadu atau "public safety center" (PSC) dalam rangka Pencanangan Jawa Timur, sehat. Melalui instruksi presiden (Inpres) No. 4 Tahun 2013, di mana seluruh kabupaten/kota di Indonesia mewajibkan untuk membentuk tim PSC.
Menurut dia, terjadinya perubahan pola penyakit disebabkan perubahan pola hidup masyarakat, pola hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang tidak baik.
Melihat kondisi tersebut lanjutnya, diperlukan peningkatan upaya preventif dan promotif, tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif.
"Untuk itu gerakan masyarakat hidup sehat menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik," ucapnya.
Untuk mendukung gerakan tersebut, kata dia, secara nasional sejak 2017, pemerintah telah menyosialisasikan pola hidup sehat antara lain dengan makan sehat. Makan dengan cara menjaga gizi seimbang, membiasakan makan buah dan sayur secara rutin dengan mengusahakan untuk mengkonsumsi produk dalam negeri.
Selain itu, lanjut dia, membiasakan diri untuk berolahraga setiap hari minimal setengah sampai satu jam, hidup bersih termasuk menjaga kebersihan lingkungan.
Serta membiasakan diri untuk mengontrol kesehatan setiap enam bulan sekali, merupakan gerakan untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin.
Pemeriksanaan kesehatan secara rutin ini bisa dilakukan di puskesmas ataupun pada saat bakti sosial kontrol kesehatan secara gratis yang biasa diadakan oleh lembaga-lembaga masyarakat.
"Organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkan memberikan contoh kebiasaan makan buah lokal dalam setiap pertemuan, dan membudayakan aktifitas fisik dengan melaksanakan peregangan di kantor setiap pukul 10.00 dan 14.00," tuturnya.
Pada kesempatan itu dipraktikkan juga senam peregangan yang dilakukan oleh seluruh undangan yang dipandu oleh pegawai dari dinas kesehatan setempat.
Program Jawa Timur Sehat melalui pendekatan keluarga ditanda tangani Kepala Dinas Kesehatan se-Bakorwil Bojonegoro (Kabupatan Mojokerto, Nganjuk, Jombang, Tuban, Lamongan Bojonegogoro, Kota Mojokerto) dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.(*)