Bangkalan (Antara Jatim) - Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tidak memenuhi target 2017 yang telah ditetapkan, kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah Badan Pendapatan Daerah Bangkalan Sri Yenny Repeliyanti.
"Target PAD Pemkab Bangkalan tahun ini ditetapkan sekitar Rp303 miliar lebih, akan tetapi hingga triwulan keempat 2017 baru mencapai Rp157 miliar lebih," katanya di Bangkalan, Senin.
Ia menjelaskan, target PAD sebesar Rp303 miliar lebih itu dari beberapa sektor, antara lain, pajak daerah dan retribusi.
Hanya saja, dari target itu, tidak ada yang terealisasi hingga triwulan keempat 2017 ini.
Target PAD misalnya, dari target Rp31 miliar lebih, baru terealisasi Rp26 miliar lebih dan retribusi daerah sebesar Rp16 miliar lebih, dan baru terealisasi Rp10 miliar lebih.
Demikian juga dengan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang ditargerkan bisa menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp1.8 miliar, hingga triwulan keempat 2017 ini baru mencapai Rp1,7 miliar lebih.
Menurut Kabid Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah Bapeda Pemkab Bangkalan Sri Yenny Repeliyanti, hingga bulan target PAD Pemkab Bangkalan ini baru tercapai 51.88 persen dari total target setelah PAK APBD 2017.
"Waktunya tinggal dua bulan. Kami juga belum bisa memastikan apakah bisa memenuhi target yang telah ditetapkan ini atau tidak," katanya.
Namun demikian, ia mengaku, pihaknya akan terus berupaya untuk memenuhi target PAD yang telah ditetapkan itu, dari sektor lain yang sah.
Menurut dia, salah satu jenis pendapatan daerah yang belum dalam perhitungan PAD hingga triwulan keempat 2017 adalah dana bantuan operasional sekolah (BOS).
"Ini belum masuk dalam perhitungan kami, karena itu, dana Rp140 miliar lebih dari BOS itu akan segera masuk ke daerah," katanya, menjelaskan. (*)