Jember (Antara Jatim) - Ahli etnomusikologi dari Illinois University Amerika Serikat Philip Yampolsky mengapresiasi budaya Pendalungan yang tumbuh dan berkembang di daerah Tapal Kuda karena dapat menjadi contoh bagaimana dua buah budaya dapat hidup berdampingan, bahkan saling menghormati.
"Dalam budaya Pendalungan, etnis Madura dapat memajukan seni asli Madura-nya, sedangkan mereka yang etnis Jawa juga memajukan seni asli Jawa-nya," katanya dalam acara sarasehan budaya dan apresiasi seni Pendalungan di Gedung Keluarga Alumni Universitas Jember (Kauje), Kamis.
Kegiatan yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember bersama Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) tersebut mengangkat tema "Merayakan Tradisi Lisan dan Musik Etnik dalam Perspektif Lokal-Global".
"Masing-masing pelaku dan penikmat seni dari budaya Jawa dan Madura itu bisa hidup berdampingan, dan saling mengapresiasi positif dari apa produk-produk budaya yang dihasilkan," tuturnya.
Ia menjelaskan ketika budaya Pendalungan yang terdiri dari beberapa unsur budaya etnis itu bisa hidup rukun berdampingan dan berkembang bersama, maka akan muncul identitas baru.
"Identitas baru itulah yang harus dijaga, baik dalam perspektif lokal atau seni tradisi asli masyarakat setempat maupun dalam perspektif global yang mengacu pada estetik global. Tinggal bagaimana tujuan dan peran para pelaku seni itu sendiri," katanya.
Sementara ketua LP2M Universitas Jember Prof Ahmad Subagio mengatakan Universitas Jember siap menjadi fasilitator tumbuh kembangnya budaya Pendalungan melalui berbagai kegiatan akademik berupa kajian, penelitian, maupun seminar tentang budaya Pendalungan.
"Saya berharap kegiatan tersebut akan mampu memperkuat eksistensi budaya Pendalungan. Salah satu langkah nyata Universitas Jember dalam memperkuat budaya Pendalungan adalah dengan menghidupkan kembali acara Padang Bulanan yang dulu pernah di gelar secara rutin di Fakultas Sastra yang kini menjadi Fakultas Ilmu Budaya," ujarnya.
Rencananya acara Padang Bulanan edisi perdana akan digelar sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian Festival Tegalboto 2017 dan acara Padang Bulanan itu akan menampilkan berbagai kesenian Pendalungan.
Sebelum acara sarasehan dimulai, kesenian Kentrung Joss yang dibawakan oleh akademisi sekaligus budayawan asal Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Dr Ilham Zoebazarry yang didampingi oleh Cak Londo menghibur para peserta sarasehan.(*)