Bojonegoro (Antara Jatim) - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur, M. Fatah Yasin mengatakan pelaksanaan proyek pengembangan
Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru di Kabupaten Bojonegoro akan mengurangi
pengangguran.
"Pengangguran di Jatim yang jumlahnya sekarang ini sekitar 800 ribu
tenaga kerja akan berkurang karena proyek lapangan gas JTB membutuhkan
sekitar 6.000 tenaga kerja," kata dia yang mewakili Gubernur Jawa Timur,
Soekarwo di Bojonegoro, Senin.
Berbicara dalam acara peletakan batu pertama proyek pengembangan
lapangan gas JTB, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi di Jatim akan
meningkat dengan adanya proyek pengembangan lapangan gas JTB yang
investasinya mencapai Rp30 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi di Jatim akan "melambung" tinggi dalam kurung waktu berkisar 3-4 tahun ke depan," kata dia menegaskan.
Selama ini, menurut dia, penggerak ekonomi di Jatim masih didukung
sektor migas, selain perdagangan dan pertanian. Ia memberikan gambaran
dari 30 blok migas di Jatim, di antaranya, sebanyak 17 blok migas sudah
tahap "ekpsloitasi" (produksi).
"Kami mengharapkan manfaat keberadaan industri migas mampu
meningkatkan ekonomi di Jatim di atas rata-rata," ucapnya menegaskan.
Apalagi, lanjut dia, di Jatim dari jumlah penduduk sekitar 38 juta
jiwa, masih ada warga miskin cukup banyak sekitar 4,7 juta jiwa.
Sesuai rencana tata ruang Jatim, lanjut dia, Bojonegoro, Tuban dan
Lamongan dalam 10 tahun ke depan akan menjadi segitiga emas pusat
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu untuk mendukung
dibutuhkan penunjang pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol.
Bupati Bojonegoro Suyoto, mengharapkan proyek pengembangan lapangan
gas JTB memanfaatkan tenaga kerja lokal daerahnya dan Blora, Jawa
Tengah.
"Saya mengharapkan tenaga kerja yang dimanfaatkan tidak jauh-jauh
tetapi bisa mengambil dari Bojonegoro dan Blora," ucapnya.
Selain itu, ia juga mengharapkan keberadaan proyek pengembangan lapangan gas JTB bisa menumbuhkan industri di daerahnya.
"Komitmen kami juga pihak desa lokasi proyek mendukung sepenuhnya pengembangan lapangan gas JTB," katanya menegaskan.
Di Bojonegoro Menteri ESDM Ignasius Jonan meletakkan batu pertama
proyek pengembangan lapangan gas JTB dengan investasi sebesar 1,547
miliar dolar Amerika Serikat.
Pengembangan lapangan gas JTB bisa dilaksanakan setelah ada
pengurangan "plant of development" (POD) dari 2,1 miliar dolar Amerika
Serikat menjadi 1,547 miliar dolar Amerika Serikat.
Selain itu juga ada kesepakatan antara PT Pertamina EP dengan PLN
sebagai pembeli gas JTB dengan harga 7,6 dolar Amerika Serikat/juta
standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per
day/MMSCFD).(*)
Proyek Gas JTB Kurangi Pengangguran Jatim
Senin, 25 September 2017 19:57 WIB
Pengangguran di Jatim yang jumlahnya sekarang ini sekitar 800 ribu tenaga kerja akan berkurang. Sebab proyek lapangan gas JTB membutuhkan sekitar 6.000 tenaga kerja.