Surabaya (Antara Jatim) - Konsumsi elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas di wilayah Jatim yang juga meliputi Bali dan Nusa Tenggara naik 214 persen pada semester I/2017 dibanding semester yang sama tahun 2016.
Area Manager Communication dan Relations Pertamina Pemasaraan Region V yang meliputi Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, Rifky Rakhman Yusuf di Surabaya, Senin mengatakan, kenaikan karena tingkat kepedulian masyarakat terhadap kualitas elpiji nonsubsidi yang semakin tinggi, ditambah adanya keunggulan lainnya.
Ia mengatakan pada semester I/2017, total konsumsi Bright Gas di wilayah Pemasaran Region V mencapai 2.302 Matrik Ton (MT), sedangkan semester I/2017 naik menjadi 7.229 MT.
Kenaikan itu, kata Rifky, terbagi untuk ukuran 12 Kg sebesar 6.275 MT atau sebanyak 522.917 tabung dan ukuran 5,5 Kg sebesar 954 MT atau sebanyak 173.454 tabung.
Sementara itu, Rifky mengaku terus mendorong peningkatan tersebut dengan kerja sama berbagai outlet penjualan Bright Gas, agar masyarakat semakin mudah mendapatkan, ditambah sosialisasi dalam berbagai event.
"Termasuk seperti yang kami lakukan sebelumnya bersama komunitas Honda BRV Jawa Timur dengan menggelar lomba memasak, dan para pemenang masing-masing mendapatkan hadiah uang tunai serta tabung perdana Bright Gas 5,5 Kg," katanya.
Rifky menjelaskan, elpiji jenis Bright Gas 5,5 Kg memiliki beberapa kelebihan antara lain praktis karena tabung beserta isinya total beratnya 12 kilogram, ditambah regulator yang menggunakan katub pengaman ganda.
Selain itu, terdapat stiker petunjuk penggunaan, dan segel yang menggunakan barcode dari Pertamina, sehingga risiko terjadinya pengoplosan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Sebelumnya, 238 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur juga bekerja sama dengan PT Pertamina untuk memasarkan produk bright gas atau elpiji ukuran 5,5 kg, tujuannya meningkatkan konsumsi elpiji nonsubsidi di wilayah setempat.(*)