Surabaya (Antara Jatim) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berharap Kota Surabaya menjadi penopang industri startup digital di tanah air melalui kegiatan Bekraf Developer Day (BDD).
Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari , Minggu, mengatakan selain itu melalui kegiatan ini juga diharapkan bisa mengembangkan ide-ide anak muda di dalam industri digital.
"Pemerintah Surabaya di bawah kepemimpinan Bu Risma, menjadi salah satu kota yang ramah terhadap bisnis stratup digital. Selain itu, banyak universitas dan ekosistemnya jalan. Ada talenta, ada tempat berkreasi, ada tempat berjualan dan konsumen. Surabaya ada semuanya," kata Hari.
Selain itu, Hari menambahkan dalam acara yang mengusung tema "Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Digital" hadir 1.500 peserta dari 73 kota dan 19 provinsi dan pakar serta praktisi industri digital.
"Surabaya memiliki banyak produk startup yang bisa bersaing di tingkat global. Melalui acara ini, kami dorong lahirnya pahlawan-pahlawan industri digital baru, yang tak hanya memberikan solusi bagi Kota Surabaya tapi juga Indonesia," tuturnya
Di kesempatan yang sama, Kepala Bekraf Triawan Munaf menyatakan, kegiatan ini adalah salah satu kegiatan dari berbagai kegiatan diadakan. Kegiatan dilaksanakan untuk mendukung ekosistem sub sektor ekonomi terutama di bidang digital industri.
"Daveloper day banyak keahlian teknis seperti software, membuat ide dan membuat produk yang akhirnya bisa dipasarkan. Bu Risma sudah katakan bahwa tidak hanya membutuhkan software tapi membutuhkan hardware," kata dia.
Triawan meminta, dengan adanya kegiatan ini, para stakeholder kreatif untuk terus berusaha dan tetap semangat dalam menghasilkan ide-ide dan juga produk digital industri untuk bisa mengejar ketertinggalan dari negara lain seperi Korea dan Singapura.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengemukakan bahwa kita agak tertinggal di industri kreatif.
Industri kreatif adalah industri tidak pernah mati di kondisi apapun. Entah itu perang atau negara miskin. Justru di negara miskin butuh industri kreatif yang sangat banyak supaya bisa bergerak cepat.
Dia mengemukakan, dengan menggunakan teknologi informasi dan industri digital Surabaya bisa bergerak lebih cepat dibandingkan jika harus manual. "Saya tidak mungkin harus berada di Surabaya terus untuk mengontrol. Dengan teknolopgi informasi saya bisa tetap mengontrol Surabaya di manapun saya berada," ujarnya.
Hal itu, menurutnya yang akan dibutuhkan orang. Semakin banyak orang, kata dia, maka akan semakin banyak orang yang beraktivitas di luar dan mereka harus mengontrol rumah, atau anaknya, maka industri kreatif adalah salah satu solusinya. (*)