Bondowoso (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mengembangkan dan memaksimalkan pengelolaan kopi di sektor hilir.
"Kami ingin lebih memantapkan lagi di sektor hilir karena selama ini 'Bondowoso Republik Kopi' sudah mantap di hulu, mulai dari perkebunan kopi, petani, kelompok tani, pengolahan kopi sampai dengan ekspor kopi sudah bagus dan produk kopi arabika Bondowoso sudah diakui di mancanegara," kata Bupati Bondowoso, H Amin Said Husni seusai acara Seminar Manajemen Kelas Keuangan Tematik Barista di Bondowoso, Jumat.
Kedai kopi di Bondowoso, lanjut dia,, tumbuh pesat setelah "Bondowoso Republik Kopi" dideklarasikan pada Juni 2016, dan Bupati Amin Said menginginkan kedai kopi tersebut dikelola maksimal sehingga mampu menyajikan cita rasa kopi Bondowoso yang berkualitas dengan manajemen yang benar.
Kedaulatan kopi Bondowoso, katanya, sempat hilang karena pada zaman dahulu masyarakat hanya menjadi pekerja-pekerja. Sedangkan hasil kopi terbaik dikirim ke luar negeri.
"Dengan 'Bondowoso Republik Kopi' dan memberdayakan rakyat melalui klaster kopi arabika, kedaulatan terhadap kopi betul-betul berada di tangan petani kopi. Setahun terakhir ini mulai tumbuh kedai kopi di Bondowoso dalam jumlah yang cukup menggembirakan dan prospeknya terus berkembang," katanya.
Kegiatan Seminar Manajemen Kelas Keuangan Tematik Barista oleh Bekraf dan Pemkab Bondowoso itu diikuti 50 pegiat kopi yang terdiri dari pemilik kedai kopi dan pengelola hasil kopi di Kota Tapai itu.
Para pegiat kopi mendapatkan pemahaman terkait ekonomi syariah, pengelolaan keuangan, pembiayaan perbankan syariah dan pengembangan bisnis kopi lokal.
Kabupaten Bondowoso memiliki sejarah panjang tentang kopi, keberadaan PTPN XII Kebun Blawan, di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, yang merupakan pabrik pengolahan kopi arabika sejak 1894 merupakan saksi sejarah tentang perkopian di Bondowoso.
Hingga saat ini PTPN XII menghasilkan kopi berkualitas yang diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika, Jepang, Belanda, Jerman dan Singapura. (*)