Bondowoso (Antara Jatim) - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Bondowoso Muhammad Erfan mengatakan bahwa dengan dibukanya "Kampung Kopi" dapat mendorong pembangunan klaster kopi di sektor hilir.
"Tentunya selain dapat mendorong pembangunan klaster kopi arabika khas Bondowoso ditingkat hilir sehingga dapat meningkatkan perekonomian pegiat kopi, juga dapat mendorong pada sektor wisata," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.
Menurutnya, selama ini kopi arabika khas di Kota Tapai itu dari tingkat hulu (petani) hanya diekspor langsung atau dijual dalam bentuk setengah jadi atau bahan kopi mentah (Oce), namun dengan adanya "Kampung Kopi" dapat dijual dalam bentuk seduhan atau olahan dari para pegiat kopi.
Bupati Bondowoso Amin Said Husni, katanya, sebelumnya pada 22 Mei 2016 sudah mendeklarasikan "Bondowoso Republik Kopi" dan oleh karena itu sekarang masyarakat luar daerah mudah untuk mencari dan menikmati kopi arabika berbagai jenis di saung "Kampung Kopi" yang lokasinya di kota.
"Pegiat kopi di belasan 'stand-stand' atau saung di "Kampung Kopi" itu mulai dari tingkat hulu sampai hilir atau petani kopi yang juga turut membuka 'stand', ada juga para anak muda yang hanya bergerak di sektor hilirnya saja (pemilik kafe dan kedai kopi)," katanya.
Sementara salah seorang pegiat kopi yang juga membuka 'stand' di "Kampung Kopi" Bondowoso, Suyitno mengatakan sangat mendukung pemerintah kabupaten setempat yang memberikan peluang kepada petani untuk menjual kopi arabika karena dapat menambah keuntungan dengan menjual kopi dalam seduhan.
"Selain menguntungkan para petani kopi, juga bagi anak-anak muda yang membuka 'stand' karena mereka yang jelas juga akan membeli kopi berbentuk bubuk kepada petani," ujarnya.
Ia menyebutkan, berbagai macam jenis kopi arabika yang dijual dengan seduhan atau olahan di "Kampung Kopi" yang lokasinya di Alun-Alun Kota Bondowoso. Diantaranya "bule mountain", "blue java", robusta dan beberapa jenis kopi arabika lainnya.
"Di "Kampung Kopi" harganya bermacam-macam mulai dari harga Rp7 ribu per cangkir hingga Rp22 ribu per cangkir dan terganung jenis kopinya. Dan harga tersebut lebih murah bila dibandingkan di kafe-kafe di kota besar," ucapnya. (*)