Surabaya (Antara Jatim) - Perum Bulog Divre Jawa Timur melakukan kerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk melakukan penetrasi harga gula di pasaran dengan memesan 300 ton gula merk "Manis Kita" produksi Perum Bulog.
Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Usep Karyana di Surabaya, Senin mengatakan selalu siap untuk melayani permintaan peritel modern maupun pihak lain yang ingin bekerja sama untuk penyediaan komoditas pangan dari Bulog.
"Kita siapkan. Karena stok kita masih sangat cukup. Beras pun cukup untuk 10 bulan dan gula bisa untuk lima bulan ke depan," katanya, usai acara penandatangan kerja sama di RM Mang Engking Juanda.
Ketua Aprindo Indonesia Timur, Abraham Ibnu mengatakan produk gula dari Perum Bulog cukup disukai, dan pasar saat itu juga sedang membutuhkan banyak komoditas gula sehingga responnya cukup bagus.
"Setelah lebaran, ternyata gula ini masih terus dicari. Ini yang membuat kami menjalin kerja sama kembali dengan memperluas hingga Indonesia Timur," katanya.
Ia mengatakan, total gula akan disebar untuk memenuhi kebutuhan selama dua minggu di beberapa kota di Indonesia Timur, seperti Surabaya, Makassar, Bali, Gorontalo dan Manado.
"Sebelumnya, Perum Bulog Divre Jawa Timur juga melakukan kerja sama dengan Hero Group untuk penjualan gula Manis Kita yang bertujuan untuk stabilisasi harga. Dan tidak disangka gula dengan harga eceran tertinggi Rp12.500 itu disukai pasar," katanya.
Abraham mengakui, Bulog adalah institusi pemerintah pertama yang produknya bisa menembus pasar ritel modern. Sehingga, patut untuk dipertahankan agar semua produk Bulog bisa dengan mudah masuk pasar modern.
"Bagi kami yang terpenting, produknya tersedia, kualitas bagus dan harga juga bisa kompetitif. Harga gula Bulog ini ke kami beli Rp11.900 per kilogram. Dengan harga jual Rp12.500 per kilogram," katanya.
Sementara itu, Diirektur Komersial Perum Bulog, Febriyanto mengapresiasi Divre Jawa Timur yang sudah mengambil langkah pertama untuk melakukan stabilisasi harga dengan menggandeng pasar modern.
"Jatim adalah pilot project untuk kerja sama ini, sehingga ke depannya langkah ini patut ditiru oleh daerah lain di Indonesia, sebab kami memiliki banyak merk sendiri yang siap masuk pasar modern dengan total 24 merk, mulai dari gula hingga daging kerbau," katanya.(*)