Sidoarjo (Antara Jatim) - Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) mengerahkan sebanyak lima unit kapal keruk yang digunakan untuk mengalirkan lumpur dari dalam kolam penampungan menuju ke Kali Porong.
Humas PPLS Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hengki Listria Adi, Kamis mengatakan, kapal keruk yang digunakan tersebut ditempatkan di beberapa titik di dalam kolam penampungan.
"Seperti dua unit kapal keruk yang ditempatkan di titik 25 dan juga tiga kapal keruk yang ditempatkan di titik 42 di Renokenongo," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini semburan lumpur yang keluar dari pusat semburan berkisar antara 20 sampai dengan 40 ribu meter kubik setiap harinya.
"Kondisi ini masih fluktuatif dan bersifat sellury yakni berupa air yang bercampur dengan lumpur," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya saat ini juga sedang melakukan penanggulan di sisi utara pusat semburan mengingat terjadinya penurunan tanah.
"Penanggulan yang dilakukan ini untuk mempertahankan posisi semula yakni 12 meter dari kondisi saat ini yang hanya sepuluh sampai dengan sebelas meter," ujarnya.
Menurutnya, penanggulan tersebut mutlkan dilakukan supaya lumpur yang ada di dalam kolam penampungan tidak meluber keluar.
"Saat ini, elevasi antara bibir tanggul dengan lumpur di dalam kolam penampungan berkisar satu meter. Kondisi ini masih normal dan lumpur masih bisa dikendalikan untuk dialirkan ke Kali Porong," ucapnya.(*)