Jember (Antara Jatim) - Kelangkaan yang terjadi selama beberapa pekan terakhir menyebabkan harga garam beryodium di pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, meroket hingga menembus kisaran Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram.
"Kelangkaan garam tidak hanya terjadi di Kabupaten Jember, namun daerah-daerah lain juga mengalami hal yang sama karena pasokan garam dari petani dan PT Garam berkurang akibat cuaca ekstrem," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Anas Ma'ruf di Jember, Rabu.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur terkait dengan kelangkaan garam beryodium tersebut dan kosongnya pasokan garam halus tidak hanya terjadi di Jawa Timur, namun secara menyeluruh secara nasional.
"Kelangkaan garam di sejumlah daerah disebabkan anomali cuaca yang terjadi pada tahun 2016 dan 2017 karena musim kemarau basah, sehingga menyebabkan produksi garam menurun karena pembuatan garam membutuhkan sinar matahari yang cukup terik," tuturnya.
Menurutnya harga garam terus merangkak naik dari harga normal berkisar Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram, kemudian naik perlahan-lahan menjadi Rp6.000 per kilogram dan beberapa hari lalu naik lagi menjadi Rp9.000 per kilogram dan mulai Rabu ini naik menjadi Rp12.000 per kilogram.
"Kenaikan harga garam sudah empat kali lipat dari harga normal, namun pihak Disperindag Jember sudah berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi Jatim dan distributor untuk mengatasi tingginya harga garam akibat kelangkaan itu," katanya.
Berdasarkan pantauan petugas di lapangan, lanjut dia, pasokan garam dapur sudah mulai tersedia, namun harga komoditas pelengkap masakan itu juga masih belum turun dan pihaknya akan melakukan pengecekan di pasar tradisional.
"Sebenarnya stok garam beryodium tersedia di pasaran, namun saya masih belum tahu kenapa harganya masih mahal dan perlu mengecek untuk mengetahui penyebab mahalnya harga garam itu," ujarnya.
Sementara salah seorang pedagang keliling, Sutikno mengatakan mahalnya harga garam karena stoknya kosong dan banyak ibu-ibu yang berbelanja mengeluhkan mahalnya harga garam yang naik hingga tiga kali lipat.
"Biasanya harga garam kemasan seberat 250 gram dijual dengan harga Rp1.000 hingga Rp1.500 per kemasan, namun kini garam kemasan itu harganya berkisar Rp3.000 hingga Rp3.500 per kemasan," katanya.
Ia mengatakan stok garam kemasan di sejumlah pasar tradisional saat ini sudah tersedia, namun harganya masih mahal dan belum kembali normal karena pasokan dari berbagai daerah sentra garam masih belum stabil.(*)