Surabaya (Antara Jatim) - Salah seorang tokoh yang juga Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Provinsi Jatim, Nurwiyatno, menilai kesenian ludruk merupakan salah satu potensi dan daya tarik mendatangkan turis ke Jatim.
"Ludruk adalah kesenian lokal yang tak tergantikan dan tidak sedikit wisatawan sangat menyukainya, termasuk turis," ujar Cak Nur, sapaan akrabnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Minggu pagi.
Pria yang menyatakan niatannya maju sebagai calon Wakil Gubernur Jatim di Pilkada 2018 tersebut juga mengaku sangat mengapresiasi seniman-seniman, terutama pemeran ludruk yang terus berusaha tampil terbaik meski saat ini kurang mendapat perhatian.
Menurut dia, perubahan zaman dan maraknya sinetron serta film di televisi sangat mempengaruhi kehidupan kesenian ludruk yang setiap penampilannya mengedepankan kearifan lokal dengan nilai luhur budaya sangat tinggi.
"Tapi bagaimana pun juga, saya sangat mengapresiasi dan memuji eksistensi kesenian ludruk di Jatim, beserta seluruh pihak yang terus berupaya menjadikan ludruk tetap ada," ucapnya.
Selain itu, Inspektur Provinsi Jatim tersebut mengingatkan kepada para seniman bahwa kesenian asli Jatim ini sangat memiliki potensi ekonomis jika dapat dikemas dengan baik.
Terlebih, kata dia, kekhususan atau kekhasannya inilah yang membuat ludruk tidak dapat di temui di daerah lain selain di Jatim sehingga diharapkan menjadi pemicu pergerakan ekonomi karena sebagai bagian dari pengembangan sektor ekonomi kreatif yang sedang digalakkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
"Harapannya, dengan keuletan penggiat seni di Jatim, kesenian tradisional semacam ludruk dapat kembali berjaya dan bisa dibanggakan oleh masyarakat," kata mantan Penjabat Wali Kota Surabaya tersebut.
Cak Nur pada Sabtu (1/7) malam berkesempatan menyaksikan pertunjukan ludruk di THR surabaya bersama sejumlah pengurus Dewan Kesenian Jatim yang digelar oleh kelompok kesenian ludruk Irama Budaya dengan mengangkat lakon "Ayahku Pulang".
Ke depan, ia mengaku akan berusaha membantu memecahkan masalah kesenian ini dengan memikirkan bersama para penggiat seni yang ada di Dewan Kesenian Jatim mencari jalan keluar agar kesenian dan budaya Jatim terus terlestarikan. (*)