Probolinggo (Antara Jatim ) - Pengiriman sapi potong dari Madura ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur meningkat menjelang Lebaran 2017 seiring dengan permintaan daging sapi yang meningkat untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di wilayah setempat.
Penanggungjawab Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Wlayah Kerja Pelabuhan Kalibuntu Probolinggo Agus Solichin, Rabu, mengatakan pengiriman jumlah sapi potong dari Madura mengalami peningkatan, bahkan peningkatan tersebut sudah terjadi pada awal Ramadhan.
"Pengiriman sapi itu mulai meningkat sejak Mei 2017 dan dibandingkan bulan April tercatat terjadi peningkatan hampir 2 kali lipat. Pada April 2017 rata-rata sapi Madura yang datang Kalibuntu berkisar 400-500 ekor, sedangkan bulan Mei 2017 mencapai 800 ekor," katanya di Probolinggo.
Khusus untuk pengiriman sapi muda dari Madura, biasanya menggunakan jalur laut menuju ke Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dan setelah tiba di Balai Besar Karantina Pertanian Kalibuntu, sapi potong itu dibersihkan sebelum dijual ke pasar hewan.
Menurutnya jadwal pengiriman dari Pelabuhan Bantara Pamekasan ke Pelabuhan Kalibuntu Probolinggo sebanyak 3 kali dalam sepekan yakni Senin siang, Selasa malam dan Jumat siang, sehingga rata-rata setiap hari ada 1-3 kapal yang berlabuh di Pelabuhan Kalibuntu.
"Setelah sapi tiba di Pelabuhan, kemudian dikarantina di Balai Besar Karantina Pertanian dan sapi-sapi itu dimasukkan ke dalam kandang, kemudian dibersihkan dengan air yang mengandung disinfektan untuk membunuh mikroorganisme dan hama," tuturnya.
Ia mengatakan sapi Madura memang banyak diminati oleh masyarakat di Kabupaten Probolinggo karena selera konsumen terhadap daging sapi Madura lebih tinggi dibandingkan daging sapi inseminasi atau Limosin.
"Sapi Madura memang dominan di pasar hewan Probolinggo karena tekstur dagingnya yang lembut dan disukai oleh masyarakat, serta pemeliharaannya relatif lebih cepat, sehingga masih lebih diminati dibandingkan sapi inseminasi," ucapnya.
Seorang pedagang sapi asal Kabupaten Pamekasan, Madura, Syamsul Arifin mengatakan para pedagang mengambil sapi dari pasar wilayah Madura dan dikirim ke Probolinggo dengan pengiriman tiga kali dalam sepekan.
"Setiap pedagang biasanya membawa 2-10 ekor sapi sekali kirim dengan menggunakan transportasi kapal laut. Biasanya sekali kirim, kapal sanggup menampung sampai 90 ekor sapi," katanya.
Sapi potong itu diambil dari empat pasar tradisional di Madura, yakni Kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Sampang dan Sumenep, kemudian sapi itu dijual ke pasar Maron, Besuk, Banyuanyar dan Wonoasih di Probolinggo.
"Rata-rata sapi yang dijual masih muda dengan usia berkisar 5-8 bulan dan harganya lebih murah dibandingkan sapi Probolinggo yang kisaran harganya Rp5 juta hingga Rp8 juta per ekor. Daging sapi Madura katanya lebih empuk, jadi banyak peminat," ujarnya.
Pedagang memilih jalur laut dibandingkan darat dengan pertimbangan waktu yang lebih cepat yakni 4-5 jam dengan biaya transportasi rata-rata Rp200.000 sekali kirim, sedangkan jalur darat lewat Jembatan Suramadu paling cepat tujuh jam.(*)