Jakarta (Antara Jatim) - Pemerintah membahas percepatan pembangunan sejumlah venue dan wisma atlet untuk keperluan perhelatan olahraga empat tahunan Asian Games pada 2018 dengan menekankan kepada efektivitas dan transparansi penggunaan dana.
"Sehingga beberapa hal yang perlu disempurnakan, baik itu 'venue', maupun Wisma Atlet, agar betul-betul itu harus dilaksanakan secara koordinatif antar kementerian," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam jumpa pers usai rapat terbatas (ratas) dengan topik Perkembangan Penggunaan Anggaran Asian Games XVIII dan Asian Para Games Tahun 2018 di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.
Menurut Imam, dengan koordinasi tersebut diharapkan seluruh pembangunan infrastruktur dan penyelenggaraan kegiatan penyambutan Asian Games akan sesuai dengan yang telah direncanakan oleh pemerintah.
"Countdown"
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan pihaknya akan mempersiapkan acara penyambutan menjelang Asian Games 2018 yang rencananya digelar pada 18 Agustus 2018 hingga perhelatan olahraga berlangsung.
Acara yang dinamakan "Countdown" atau hitung mundur itu akan digelar di lapangan Monas, Jakarta.
"Rangkaian ini akan memiliki konsep mengikutsertakan 'event-event' yang sifatnya non-olahraga misalnya akan ada festival film, festival musik, seni, digital," jelas Triawan.
Menurut dia, masyarakat Indonesia harus dapat memanfaatkan perhelatan Asian Games untuk mempromosikan tidak hanya olahraga, namun juga seni, budaya dan bidang kreatif Tanah Air kepada dunia.
Selain itu, acara tersebut juga dapat berfungsi untuk menggairahkan sektor ekonomi masyarakat melalui transaksi jual beli produk-produk kreatif khas Indonesia.
Dalam sambutan pembukaan ratas, Presiden Jokowi menjelaskan Asian Games merupakan perhelatan yang dapat membawa nama baik bangsa Indonesia di kancah internasional.
Presiden meminta kementerian terkait, pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah Asian Games dan perusahaan BUMN untuk memanfaatkan dana secara efektif, efisien dan akuntabel. (*)
Video Oleh: Hanni Sofia