Surabaya, 31/5 (Antara) - Kepolisian resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjaring 15 pasangan diduga mesum di sebuah motor hotel (motel) kawasan wisata Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya.
"Malam ini kami sebar anggota untuk merazia sejumlah hotel di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," ujar Kepala Unit Pidana Umum Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Inspektur Polisi Satu Suryadi di sela memimpin razia, Rabu malam.
Dia mengatakan, dalam razia gabungan bersama petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Pemerintah Kota (Pemkot Surabaya) itu menyasar sejumlah hotel.
"Selain beberapa hotel yang berada di lingkungan wisata Kenpark ini, petugas juga merazia Hotel Pitstop di Jalan Semut Baru dan Hotel Antariksa di Jalan Demak Surabaya," katanya.
Namun hasil razia di dua hotel tersebut dinyatakan nihil.
Sedangkan razia di sejumlah hotel kawasan wisata Kenpark, berhasil menjaring 15 pasangan, atau 30 orang yang bukan pasangan suami-istri.
"Di kawasan Kenpark ini ada tiga hotel. Tapi 15 pasangan ini kami jaring dari satu hotel, yaitu Motor Hotel (Motel) Mini Kenpark, sedangkan di dua hotel lainnya di kawasan wisata Kenpark ini nihil," katanya.
Suryadi menjelaskan, nihil yang dimaksud dari hasil razia di empat hotel lainnya adalah sama sekali tidak ada tamu hotel.
Namun dia membantah razia ini bocor sehingga disinyalir pihak hotel yang dirazianya terlebih dahulu mengungsikan atau mengeluarkan para tamunya yang bukan pasangan suami-istri.
"Tidak mungkin kalau razia ini bocor. Sebab waktu berangkat tadi seluruh petugas polisi maupun gabungan Satpol PP dan Linmas Pemkot Surabaya tidak kami beri tahu tujuan hotel yang akan dirazia," ujarnya.
Terhadap 15 pasangan yang terjaring razia selanjutnya digiring ke Markas Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk dilakukan pendataan.
"Ya, kalau memungkinkan kami jerat tindak pidana, bukan hanya sekadar tindak pidana ringan, sekarang kami lakukan pendataan dulu," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan razia gabungan ini adalah bagian dari operasi cipta kondisi dalam rangka menjaga bulan suci Ramadhan dari tindak kejahatan.
"Termasuk dalam razia ini adalah kami membersihkan Kota Surabaya dari minuman keras, tindakan prostitusi maupun jenis kejahatan lainnya," ucapnya.
Namun dalam operasi semalam, Suryadi mengatakan, belum ditemukan indikasi ke arah prostitusi. "Yang berusia di bawah umur juga tidak ada. Semuanya usia dewasa," katanya. (*)