Probolinggo (Antara Jatim) - Wali Kota Probolinggo Rukmini bersama sejumlah organisasi perangkat daerah melakukan inspeksi mendadak untuk mengecek kualitas daging sapi selama bulan Ramadhan hingga usai Lebaran 2017.
Inspeksi tersebut dilakukan bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Camat Wonoasih, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Probolinggo, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian, serta Satuan Polisi Pamong Praja di Pasar Baru Kota Probolinggo, Jawa Timur, Senin.
"Pemerintah Kota Probolinggo akan tetap mewaspadai adanya daging yang tidak layak jual, meskipun dalam inspeksi mendadak kali ini tidak ditemukan adanya daging sapi yang berpenyakit," kata Wali Kota Probolinggo Rukmini di Probolinggo.
Ia juga berharap para pedagang yang menjual daging sapi dari lemari pendingin tidak lebih dari tiga hari, agar daging sapi tersebut layak dikonsumsi oleh masyarakat.
"Memasuki awal Ramadhan, harga daging sapi berkisar Rp100.000 hingga Rp110.000 per kilogram dan pasokan daging selama bulan Ramadhan hingga usai Lebaran diperkirakan aman," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Sukarning Yuliastuti mengatakan pemeriksaan daging di Pasar Baru Probolinggo hasilnya negatif, sehingga tidak ditemukan daging sapi yang dicampur atau oplosan, dan penambahan zat aditif.
"Kami menggunakan alat uji kebusukan dengan menggunakan pH meter dan reagen eber, uji kualitas daging dan penggunaan zat aditif dengan uji organoletis (uji bau, rasa dan tekstur)," katanya.
Ia mengatakan pemantauan kualitas bahan pangan terhadap daging hewan sudah dilakukan secara rutin dan selama Ramadhan terjadi peningkatan permintaan daging yang cukup tinggi.
"Untuk itu, kami turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak untuk menjaga dan menjamin kualitas daging sapi di pasar tradisional aman untuk dikonsumsi," ujarnya.(*)