Jember (Antara Jatim) - Rektor Universitas Jember (Unej) M. Hasan mengatakan verifikasi data yang dilakukan peserta yang lolos jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di kampus setempat masih minim yakni sekitar 30 persen dari 2.301 calon mahasiswa yang diterima.
"Dari data yang ada, baru 30 persen saja yang telah menyelesaikan proses verifikasi data dengan mengunggah beberapa persyaratan yang meliputi biodata pendaftar, data keluarga dan data kondisi ekonomi yang akan digunakan dalam menentukan uang kuliah tunggal (UKT)," kata M. Hasan kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya di Kampus Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Unej pada tahun akademik 2017/2018 telah menerima 2.301 calon mahasiswa baru dari jalur SNMPTN dari hasil seleksi terhadap 27.441 siswa dari seluruh Indonesia yang memilih Unej baik pada pilihan pertama atau pilihan kedua.
"Minimnya jumlah calon mahasiswa baru yang melakukan verifikasi data tidak hanya terjadi di Unej, bahkan di salah satu perguruan tinggi negeri di Jatim masih mencapai 10 persen saja yang melakukan verifikasi data," ucap Rektor Unej dua periode itu.
Ia mengimbau agar para calon mahasiswa yang diterima dari jalur SNMPTN Unej segera melakukan verifikasi data ulang untuk penentuan UKT karena batas akhir verifikasi data secara daring hingga 5 Mei 2017.
"Ada kemungkinan mereka tidak tahu dan tidak membaca secara detail tahapan SNMPTN setelah diumumkan lolos, namun kami memberikan toleransi kepada siswa yang tempat tinggalnya memang jauh dari akses informasi," tuturnya.
Setelah melakukan verifikasi data secara daring, peserta SNMPTN yang lolos seleksi juga harus melakukan registrasi ulang akan dilaksanakan pada 16 Mei 2017 yang bersamaan dengan ujian bagi peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), agar siswa yang sudah diterima di SNMPTN tidak mengikuti SBMPTN.
Berdasarkan data, pada SNMPTN Unej tahun 2016 tercatat jumlah siswa yang lolos SNMPTN sebanyak 2.342 siswa, namun yang melakukan proses daftar ulang tercatat 2.022 siswa, sehingga 320 siswa tidak melakukan daftar ulang untuk menjadi mahasiswa baru Unej.
M. Hasan mengatakan pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi juga memberikan perhatian kepada calon mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
"Hal itu ditunjukkan dengan pemberian beasiswa Bidik Misi yang akan memberikan biaya kuliah selama empat tahun dan biaya bulanan kepada penerimanya," ujarnya.
Dari jalur SNMPTN tahun 2017, tercatat 6.308 peserta yang mengajukan beasiswa Bidik Misi dan memilih kuliah di Unej, namun yang diterima hanya 407 siswa saja.(*)