Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, Senin, menggelar "pakta integritas" yang harus ditangani orang tua peserta tes masuk sebagai anggota polri untuk mencegah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, dalam upacara penandatanganan "fakta integritas" yang dihadiri perwakilan orang tua peserta tes, Senin, menjelaskan penanda-tanganan pakta integritas berisikan ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan KKN.
Dengan demikian ikrar yang telah diucapkan dan ditanda-tangani oleh perwakilan orang tua peserta seleksi, merupakan komitmen dan janji kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Seleksi penerimaan anggora polri ini dilaksanakan dengan prinsip “betah” yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta "clean and clear"," jelas dia dalam relese tertulis yang diterima Antara.
Kepolisian Negara Republik Indonesia, pada Tahun Anggaran 2017, telah membuka kesempatan bagi putra putri di seluruh Indonesia, untuk di didik menjadi Taruna Akpol, Bintara PTU, Bintara Musik, Bintara TI dan Tamtama Polri.
Pendaftaran tersebut dimulai sejak 14 Maret 2017 sampai 15 April 2017, dan rekruitmen dibuka secara terpadu serta pendaftarannya dilaksanakan secara online.
Sesuai data penerimaan anggota Polri TA 2017 ini akan direkrut sekitar 10.925, dengan rincian untuk Taruna Akpol 275, Bintara 10.150 dan Tamtama Polri 500.
Pada 2017 ini, Polres Bojonegoro mengirimkan 381 peserta yang dinyatakan lulus seleksi, terdiri dari Taruna Akpol 10, Bintara PTU 270, Bintara TI 59, dan Tamtama Polri sejumlah 42 peserta.
"Jumlah itu meningkat dibandingkan jumlah peserta tes tahun lalu yang hanya 350 peserta," jelas dia.
Seorang warga Desa Campurejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Deddy Bachtiar yang anaknya lolos dalam seleksi mendaftar tes Taruna Akpol menyambut baik adanya penandatanganan pakta integritas.
"Kami hanya berharap semoga dalam pelaksanaan tes Taruna Akpol bisa berjalan dengan baik," ucapnya menegaskan. ***2***