Situbondo (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menargetkan pendapatan asli daerah atau PAD pada 2017 meningkat sebanyak Rp491.223.000 dari PAD pada 2016 sebesar Rp412.473.011.
"Upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan PAD pada tahun ini melaksanakan program Sambungan Murah sebanyak 1.500 rumah warga yang ada jaringan pipa dan tersebar di wilayah barat Kecamatan Banyuglugur dan wilayah timur Kecamatan Banyuputih serta wilayah tengah daerah perkotaan," kata Direktur PDAM Pemkab Situbondo Jamal Fajri di Situbondo, Minggu.
Ia mengemukakan dengan adanya penambahan sambungan baru dan murah sebanyak 1.500 unit, diperkirakan laba pada tahun ini (2017) akan mengalami kenaikan sebesar sekitar Rp350 juta atau laba bersih tahun sebelumnya meningkat dari Rp1.833.213.383 menjadi Rp2.183.213.383.
Sehingga pendapatan asli daerah dari perusahaan milik pemerintah daerah itu, katanya, dapat meningkat menjadi Rp491.223.000 dari PAD tahun sebelumnya (2016) Rp412.473.011.
"Untuk program Sambungan Murah ini setiap satu unit untuk satu kepala keluarga pelanggan cukup mendaftar dan membayar Rp400 ribu dari tarif normal Rp1.500.000/ unit atau pelanggan membayar 30 persen sedangkan 70 persen (Rp1.100.000) subsidi PDAM," katanya.
Jamal menambahkan, pendapatan PDAM Situbondo sejak tiga tahun terakhir (2014, 2015, 2016) terus mengalami peningkatan. Pada 2014 pendapatan PDAM Rp16.956.718.103, pada 2015 meningkat Rp17.689.340.491 dan pada 2016 kembali meningkat Rp18.717.983.438.
"Setelah dilakukan auditor independen dengan hasil opini dan laporan keuangan PDAM Situbondo pada 2016 dinyatakan wajar tanpa pengecualian atau WTP," tuturnya. (*)