Denpasar (Antara) - Akhirnya, liburan Raja Arab Salman bin Abdulaziz al-Saud di Bali pada 4-12 Maret 2017 itu pun berakhir.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin pun mewakili pemerintah Indonesia untuk melepas kepulangan sang raja dari Bandara Ngurah Rai, Bali, Minggu (12/3) siang. Tampak hadir pula, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Danrem 163/Wsa Kolonel Inf. Nyoman Cantiasa, Danlanal Denpasar KolonelLaut (P) GB. Oka, dan Danlanud Ngurahrai Kolonel Pnb. Wayan Superman.
"Menlu dan Menteri Agama sudah bersiap di VIP 2 untuk melepas Raja Salman," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Base Ops Pangkalan Udara Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung (12/3).
Menlu Retno Marsudi dan Menag Lukman Hakim Saifudin datang khusus ke Bali untuk mewakili pemerintah RI dalam melepas kepulangan Raja Salman yang melanjutkan penerbangan ke Haneda, Jepang untuk kunjungan kenegaraan pukul 11.15 WITA.
Sejumlah pangeran dan delegasi Kerajaan Arab Saudi telah mendahului tiba di Base Ops Lanud Ngurah Rai 30 menit sebelum Raja Salman tiba. Iring-iringan keluarga kerajaan itu dikawal ketat aparat keamanan, baik dari TNI dan Polri.
Saat sang penjaga dua kota suci Mekah dan Madinah itu tiba di Base Ops Lanud Ngurah Rai, petugas keamanan gabungan menutup jalan raya dari Nusa Dua, Tol Bali Mandara hingga kawasan menuju bandara.
Ya, selama berlibur di Bali, sebanyak 2.500 aparat gabungan dari TNI Polri dan pemerintah daerah, termasuk pecalang atau petugas keamanan adat, dikerahkan untuk pengamanan sang raja.
Ratusan mobil mewah jenis Mercedes dan Alphard yang mengangkut tim pendahulu Kerajaan Arab Saudi satu per satu mulai memasuki pintu gerbang utama Base Ops Lanud Ngurah Rai.
Raja Salman masuk melalui pintu sebelah barat Base Ops Lanud Ngurah Rai atau yang selama ini digunakan sebagai pintu darurat. Pintu itu juga digunakan sebelumnya oleh Raja Salman dan rombongan saat tiba di Bali.
Orang nomor satu dari negeri kaya minyak itu naik pesawat menggunakan tangga elektronik yang dibawa khusus dari negaranya, lalu ia terbang pukul 11.15 WITA dengan menumpangi pesawat Kerajaan Saudi Arabia SVA-01 boeing 747 seri 400 menuju Bandara Haneda, Jepang.
Dengan mengenakan jubah atau "bisht" berwarna putih dan dibalut jubah warna keemasan, Raja Salman kemudian perlahan naik ke pesawat sembari tersenyum melambaikan tangan tanda perpisahan.
Setelah pesawat raja tinggal landas, kemudian disusul dua pesawat lain yakni pesawat cadangan sang raja dan pesawat yang mengangkut kru dan tim medis dengan interval 15 menit setelah pesawat sang raja tinggal landas.
"Untuk kepulangan itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditutup sementara mulai pukul 10.45 hingga 11.30 WITA atau selama 45 menit. Pemberitahuan kepada pelaku penerbangan telah disebar melalui 'Notice to Airman' atau Notam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim, di Kuta, Kabupaten Badung (12/3).
Akibat penutupan sementara itu, 18 penerbangan di Bandara Ngurah Rai tertunda jadwalnya, baik rute domestik sebanyak 13 penerbangan maupun lima penerbangan rute internasional. Penutupan sementara tersebut merupakan prosedur tetap untuk kedatangan dan keberangkatan kepala negara atau kepala pemerintahan.
Kesan
Sehari sebelumnya (11/3), kargo milik Raja Salman telah diangkut mendahului menggunakan kargo internasional dengan pengawalan ketat aparat kepolisian menuju Bandara Ngurah Rai. Total kargo yang dibawa ke Jepang mencapai 16,6 ton yang diangkut pesawat khusus kerajaan.
Jumlah kendaraan yang mengangkut barang milik raja dan rombongannya sebanyak 16 kendaraan mobil boks, dengan perincian empat mobil boks berangkat dari Hotel Rizt Carlton, empat mobil boks dari Hotel St. Regis, tiga mobil boks dari Hotel Laguna, dan lima mobil lainnya dari Hotel Hilton.
"Barang-barangnya tersebut menjalani pemeriksaan X-ray di Bandara," ujarnya. Total barang yang diangkut mencapai 678 koli (jenis satuan berat untuk bagasi pesawat) dengan berat 16 ton, 644 kilogram.
Semua barang milik rombongan Raja Arab Saudi akan diangkut menuju Bandara Haneda, Jepang, menggunakan pesawat dengan nomor 7361 jenis Boeing 777 seri 300 yang lepas landas pada pukul 15.00 Wita.
Selama di Bali, Raja Salman lebih banyak menghabiskan waktunya di hotel dan di kawasan pantai sekitar tempatnya menginap.
Hanya anggota rombongan Raja Salman saja yang diketahui banyak mengunjungi daerah wisata seperti kawasan Kuta.
Meski tidak diketahui kesan Raja Salman terkait liburannya di Bali pada 4-12 Maret 2017, karena alasan "privacy" itu, maka perpanjangan masa liburan yang semula direncanakan berakhir pada 9 Maret itu bisa menjawab kesan sang raja.
"Raja Salman menganggap Indonesia rumahnya yang kedua karena selama kunjungannya di sini yang paling luar biasa," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengantar Raja Salman bertolak ke Brunei Darussalam dari Bandara Halim Perdanakusuma (4/3).
Apalagi, liburan Raja Salman di negara lain justru diperpendek, seperti saat sang raja berlibur di sekitar Pantai Riviera, Prancis, dari rencana tiga minggu menjadi beberapa hari saja, sedangkan liburan di Bali justru dijadwalkan untuk diperpanjang.
Yang jelas, perpanjangan itu dapat mendongkrak sektor pariwisata di Pulau Dewata. Dengan perpanjangan masa liburan tersebut mengindikasikan bahwa Raja Salman yang amat menyukai pemandangan laut itu merasa nyaman dan betah di "rumah kedua" itu, sehingga hal itu tentu saja merupakan berkah tersendiri bagi pariwisata di Indonesia umumnya dan di Bali pada khususnya.
"Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah menjadi 'endorser' (pendukung) gratis untuk mendongkrak pariwisata Indonesia, apalagi masa liburannya di Bali diperpanjang hingga 12 Maret 2017," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui di Kemenko Kemaritiman di Jakarta (7/3).
Bahkan, Arief meyakini liburan Raja Salman di Bali itu mendongkrak kunjungan wisatawan asal Arab Saudi atau Timur Tengah sebesar 50 persen, yakni dari 250 ribu wisatawan asal Timur Tengah pada 2016, menjadi 350 ribu orang pada tahun ini.
"Target kami naik. Pada 2015, kunjungan wisatawan asal Timur Tengah itu sekitar 180 ribu, lalu pada 2016 naik menjadi 250 ribu. Dengan kedatangan Raja Salman, kami yakin bisa sampai 350 ribu karena saya yakin Raja Salman itu 'endorser' gratis. Raja Salman itu tokoh dan memang ditokohkan di Timur Tengah," katanya.
Selamat jalan, Raja Salman... Semoga, Raja Salman akan berkunjung kembali ke Indonesia, termasuk berlibur ke Bali, atau masyarakat Timur Tengah pun berwisata ke Indonesia, atau Bali, seperti sang raja.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Sri Baginda Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud atas liburan keluarga ke Bali, ikon pariwisata Indonesia. Perpanjangan liburan beliau di Bali itu berarti beliau merasa nyaman, tenang dan bahagia berada di negara kita," ujar Arief Yahya. (*)