Bondowoso (Antara Jatim) - Kepala Perum Badan Usaha Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional Bondowoso Muhammad Zaenal mengatakan optimistis dapat mencapai target serapan gabah/beras sebanyak 76 ribu ton di wilayahnya.
"Panen raya padi kan baru mulai bulan ini (Maret) jadi kami juag sudah proaktif menyampaikan kepada para petani untuk menjual gabahnya ke Bulog dan dengan dibantu juga oleh TNI kami lebih optimistis dapat mencapai target serapan gabah selama enam bulan kedepan (Maret hingga Agustus 2017)," katanya di Bondowoso, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengemukakan, dari target serapan gabah beras 76 ribu ton itu terbagi di dua wilayah, yakni di Situbondo ditargetkan menyerap gabah petani sebanyak 32 ribi ton sedangkan di Bondowoso sebanyak 44 ribu ton.
Menurut Kepala Bulog Sub-Divre Bondowoso yang juga membawahi Situbondo, itu dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 3 tahun 2017 telah memberikan kewenangan pada Bulog untuk membeli gabah petani di luar kualitas sesuai dengan harga pembelian pemerintah atau HPP yaitu Rp3.700 per kilogram.
"Sebelum ada Permentan ini, kami membeli gabah/beras harus sesuai dengan kualitas yang sudah ditentukan yakni kadar air gabah 25 persen dan hampa atau kotorannya maksimal 10 persen," ucapnya.
Akan tetapi dengan adanya Permentan tersebut, lanjut dia, kadar air gabah ditentukan maksimal 30 persen dan hampanya maksima 15 persen dibeli oleh Bulog sesuai harga pembelian pemerintah.
Zaenal menambahkan, karena adanya musim hujan yang berkepanjangan saat ini kadar air gabah cenderung naik, oleh karena itu kondisi seperti ini akan memicu turunnya harga gabah petani sehingga kehadiran pemerintah sangat diperlukan untuk membeli dan menyelamatkan gabah petani yang kualitasnya kurang bagus.
"Oleh karena itu kami optimistis serapan gabah di Bondowoso maupun di Situbondo akan mencapai target dengan adanya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 3 Tahun 2017," tuturnya. (*)