Jember (Antarajatim) - Ketua Himpunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jember Jumantoro mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir dapat memengaruhi produksi panen padi petani yang diprediksi menurun berkisar 10-20 persen.
"Kami mendapat laporan berbagai tanaman petani terserang hama penyakit akibat cuaca ekstrem dan angin puting beliung merobohkan tanaman padi yang akan dipanen, sehingga hal itu menyebabkan kualitas turun dan produksi padi juga menurun," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan cuaca ekstrem yang tidak menentu dapat merangsang hama untuk berkembang lebih pesat dan musim peralihan merupakan masa yang paling disukai hama penyakit, sehingga petani harus rajin melakukan penyemprotan pada tanaman padinya.
"Kalau cuaca normal dan tidak terserang hama penyakit maka produksinya berkisar 7-8 ton per hektare, namun kalau cuaca ekstrem diikuti oleh serangan organisme pengganggu tanaman maka bisa menurun menjadi 5-6 ton," ucap Ketua Asosiasi Pangan Jawa Timur itu.
Bahkan petani bisa mengalami penurunan produksi yang sangat tajam hingga dibawah 50 persen yakni 2-3 ton kalau kondisinya sudah parah terserang hama penyakit, sehingga hal tersebut juga harus menjadi perhatian pemerintah.
Menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menargetkan produksi padi pada tahun 2017 mencapai 1 juta ton lebih, namun dengan cuaca ekstrem sepertinya perlu keseriusan pemerintah untuk membantu petani meningkatkan produksi panen padinya tersebut.
"Target 1 juta ton lebih tidak akan tercapai kalau tidak dibarengi dengan pengawalan budi daya dan teknologi untuk menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu tersebut, apalagi saat ini terjadi perubahan struktur kelembagaan dalam Dinas Pertanian," tuturnya.
Ia mengatakan panen raya di Kabupaten Jember terjadi pada pertengahan Maret hingga April 2017, sehingga diharapkan harga gabah tidak anjlok seperti pada tahun-tahun sebelumnya karena biasanya harga gabah anjlok ketika musim panen raya.
Sementara itu data yang dihimpun di lapangan menyebutkan luas panen padi pada Maret 2017 di 31 kecamatan di Kabupaten Jember tercatat sebanyak 43.957 hektare dengan luas lahan terbanyak berada di Kecamatan Bangsalsari sebanyak 4.059 hektare.(*)