Jember (Antarajatim) - Sejumlah petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengeluhkan harga gabah yang anjlok pada musim panen raya dengan harga terendah Rp3.300 per kilogram dan harga tersebut lebih rendah daripada harga pembelian pemerintah (HPP).
"Banyak petani yang mengeluhkan anjloknya harga gabah pada musim panen tahun ini, padahal merawat padi di cuaca ekstrem membutuhkan biaya yang tidak sedikit," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro di Jember, Jumat.
Menurutnya harga gabah di lapangan saat ini berkisar Rp3.300 hingga Rp3.800 per kilogram dan harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode panen yang sama pada tahun 2016.
"Pada Februari-Maret 2016, harga gabah cukup bagus yakni berkisar Rp4.300 hingga Rp4.800 per kilogram, sehingga petani mengalami kerugian dengan anjloknya harga gabah pada musim panen raya ini," tuturnya.
Sejauh ini, kata dia, HPP dinilai sudah tidak relevan dengan naiknya biaya produksi yang dikeluarkan petani, sehingga pemerintah perlu meninjau ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur tentang HPP.
Berdasarkan Inpres tersebut, pembelian gabah kering sawah (GKS) dengan kadar air 25 persen sebesar Rp3.750 per kilogram, sedangkan pembelian gabah kering giling (GKG) dengan kadar air 14 persen seharga Rp4.650 per kilogram, dan pembelian beras medium kadar air 14 persen seharga Rp7.300 per kilogram.
"HKTI berharap pemerintah membuat kebijakan yang berpihak kepada petani karena negara Indonesia adalah negara agraris dengan mayoritas penduduk adalah petani, sehingga jumlah petani tidak semakin berkurang akibat kebijakan yang belum berpihak kepada petani," katanya.
Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia Jatim itu itu menilai idealnya HPP tersebut ditinjau setiap tahun, sehingga petani semakin berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi panennya untuk mewujudkan swasembada pangan.
Informasi yang dihimpun di lapangan, anjloknya harga gabah tersebut juga karena rendahnya kualitas dan tingginya kadar air akibat musim hujan yang berkepanjangan di Kabupaten Jember.
Sementara Kepala Bulog Sub Divre XI Jember M. Khozin mengatakan pihaknya siap menyerap gabah petani dengan ketentuan yang sudah diatur dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur tentang Harga Pembelian Pemerintah.
"Bulog siap menyerap gabah petani dengan penyerapan beras dan gabah setara beras PSO tahun 2017 di Bulog Jember ditargetkan sebanyak 70.000 ton," tuturnya.(*)