Surabaya (Antara Jatim) - Kasubdit Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolaan Matkul Bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Machmuda mengatakan pendaftaran dan login Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk siswa SMA/SMK hanya berlaku untuk satu kali.
"Para siswa yang mendapat kesempatan untuk mengikuti harus benar-benar teliti memilih tujuan PTN dan program studi. Sebab dalam sistem pendaftaran SNMPTN siswa tidak diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan," katanya di Surabaya, Selasa.
Dirinya mengatakan siswa yang berhak mendaftar SNMPTN adalah siswa yang telah mendapat user name dan password dari kepala sekolah masing-masing.
Machmuda menjelaskan salah satu penyebab diterapkan sistem ini lantaran untuk mengantisipasi agar server tidak down. "Kalau satu siswa mengakses laman pendaftaran berkali-kali kan bisa jadi beban server. Takutnya down dengan jumlah pengakses sebanyak itu," kata dia.
Dia mengakui, pendaftaran hari pertama kemarin diprediksi masih minim. Sebab, kebanyakan calon pendaftar masih bingung dengan pilihan jurusan. Selain itu, siswa memilih mempelajari terlebih dahulu peluang masuk bila memilih suatu prodi.
“Kalau hari pertama, pendaftar masih minim. Apalagi, user name dan password baru diberikan,” kata Humas SNMPTN dari ITS ini.
Dia menambahkan ITS tahun ini menyediakan total kuota mahasiswa baru sebanyak 3.415 kursi. Kuota SNMPTN dijatah 30 persen. Selain itu, lanjut dia pendaftar yang menempatkan ITS sebagai PTN pilihan kedua tetap dipertimbangkan.
Selain itu ITS saat ini tengah menyusun kriteria calon mahasiswa yang bisa diterima. Dalam SNMPTN, selain menggunakan nilai rapot dan prestasi-prestasi pendukung, akan melihat indeks sekolah.
Indeks sekolah dihitung berdasar akreditasi sekolah, nilai ujian nasional (UN) tiga tahun terakhir, dan indeks prestasi alumni sekolah yang berkuliah di ITS. “Dari sini kemudian kami cluster untuk menentukan kuota sekolah,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Kepala SMAN 4, Luluk Utami mengungkapkan pihaknya sedang menghimpun data dari tiap siswa terkait jumlah siswa yang lolos. Sebab akses untuk melihat pengumuman hanya bisa dilakukan siswa.
“Di sekolah kami ada 310 siswa kelas XII, dengan akreditasi A harusnya ada 155 siswa yang lolos. Ini yang berhasil terdata lolos baru 124. Sisanya masih proses pengecekan,” katanya. (*)