Blitar (Antara Jatim) - Puluhan petani dari Desa Soso, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berunjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten setempat, meminta pemerintah menghentikan rencana pengalihan hak guna usaha (HGU) dari PT Kismo Handayani ke investor lain.
"Kami mendesak pada pemangku kepentingan daerah agar menghentikan rencana pengalihan manajemen PT Kismo Handayani, sebab saat ini masih proses sengketa pengadilan," kata koordiantor aksi Muh Triyanto di Blitar, Kamis.
Ia mengatakan, seharusnya saat proses pengadilan manajemen tidak mengalihtangankan pada investor lainnya. Proses hukum pun seharusnya menunggu tuntas.
Pihaknya juga mendesak agar pemerintah secepatnya merespons instruksi Presiden untuk menyiapkan 12,7 juta hektare lahan hutan adat yang dipecah dan akan dibagikan kepada masyarakat setempat.
"Kami mendesak segera direalisasikan instruksi Presiden itu. Presiden Jokowi akan membagikan tanah 12,5 juta hektare pada rakyat miskin dan masyarakat adat. Jadi ini harus direspons positif," paparnya.
Dalam aksinya, Warga Desa Soso,Kecamatan Gandusari, melakukan orasi yang isinya menuntut pada pemangku kebijakan agar lebih memerhatikan rakyat kecil. Selain itu, massa juga membawa beragam poster yang isinya meminta agar pemerintah juga berpihak pada rakyat kecil.
Beberapa isi poster itu misalnya, "Stop kriminalisasi petani", "Kembalikan tanah garapan petani soso", "Stop penjualan tanah sengketa soso", "Tanah untuk rakyat harga mati", dan sejumlah tulisan lainnya.
Massa juga membawa hasil bumi, yaitu siongkong baik mentah maupun yang sudah dimasak. Singkong yang sudah dimasak lalu dibagikan pada warga pengunjukrasa, sebagai simbol makanan rakyat kecil.
Setelah orasi beberapa lama, perwakilan massa akhirnya diterima oleh pejabat Pemkab Blitar. Namun, tidak ada hasil memuaskan yang didapat, sehingga massa akhirnya kembali dan melakukan unjuk rasa.
Aksi itu juga mendapatkan kawalan yang ketat dari kepolisian resor setempat. Namun, aksi itu berjalan dengan tertib dan lancar. Arus lalu lintas di Jalan Raya Kanigoro, Kabupaten Blitar, juga tidak terganggu dengan adanya aksi itu. (*)