Surabaya, (Antara Jatim) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pesantren di Singosari Kabupaten Malang, Jawa Timur mengembangkan mesin otomotif untuk medan berat (off road), yang dua produknya sempat dipamerkan di Surabaya pada 21-24 Desember lalu.
"Kami tidak hanya mengaji, tetapi juga juga belajar pengetahuan berkaitan dengan teknologi di SMK Plus Al Maarif," kata salah seorang siswa SMK Pesantren AMalang Ahmad Badri di Surabaya, Senin.
Lebih lanjut ia menjelaskan SMK Pesantren itu adalah SMK Plus Al Maarif NU Singosari, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Teknologi Al Maarif Singosari, Malang.
Di kelas 12 jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Plus Al Maarif telahnya belajar telah memproduksi empat unit kendaraan.
Kendaraan itu yaitu satu unit motor listrik bertenaga surya, dua unit "SUV" mini jenis "buggy offroad", serta satu unit kendaraan roda empat untuk segala medan jenis "ATV" (All Terrain Vehicle).
"Tapi yang kendaraan jenis ATV milik kita ini untuk pertanian. Di belakang kendaraan ada tabung dan selangnya buat nyemprot hama," tuturnya.
Sedangkan untuk satu unit kendaraan ATV lainnya, tabung dan selangnya di bagian belakang kendaran dikreasi sebagai pemadam kebakaran.
"Karena kendaraan ini kan kecil, bisa masuk ke gang-gang sempit di kampung-kampung, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai alat pemadam jika terjadi kebakaran di kampung," ucapnya.
"Satu unit motor listrik tenaga listrik yang kita buat itu juga offroad, hanya saja waktu pameran NU Expo kemarin tidak kita bawa," ujarnya.
Memang pada NU Expo, SMK Plus Al Maarif Singosari hanya membawa dua produk kendaraan offroad ciptaannya untuk dipamerkan. Yaitu satu unit motor ATV untuk pertanian dengan kekuatan mesin 150 cc, serta satu unit mini SUV buggie offroad berdaya 1500 cc.
"Yang motor listrik tidak kami bawa karena ruang pamer di NU Expo yang disediakan panitia tidak cukup untuk memamerkan semuanya," jelasnya.
Kenapa mengembangkan otomotif offroad? Badri mengungkapkan, karena di samping sekolahnya kerap dipakai sebagai medan offroad bagi para pecinta mobil offroad dari berbagai daerah.
"Selain guru-guru kita juga memang senang dengan mobil offroad, medan offroad di samping sekolah kita juga memungkinkan untuk digunakan uji coba kendaraan-kendaraan offroad yang kita buat," ujarnya.
Ia menambahkan mobil mini SUV "buggy offroad" ciptaan sekolahnya karena pernah dipamerkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Internasional Indo Defence Expo and Forum di Jakarta pada November lalu.
Hanya saja Badri masih menyayangkan karena mesin yang digunakan pada kendaraan-kendaraan offroad kreasi siswa SMK Plus Al Maarif Singosari itu masih mengambil dari kendaraan yang telah ada, sehingga belum bisa sepenuhnya untuk disebut produk murni SMK Pesantren asal Singosari.(*)